Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Akui Industri Penukaran Mata Uang Asing Sempat Terdampak Pandemi Covid-19

Kompas.com - 21/12/2020, 15:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan lalu lintas mata uang asing (valas) ke Indonesia sempat turun akibat dampak pandemi Covid-19.

Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko mengatakan, lalu lintas pembawaan uang kertas asing (UKA) sempat drop memasuki kuartal I 2020, saat pandemi Covid-19 sudah menyebar ke beberapa negara dunia.

Data Bank Indonesia memperlihatkan, realisasi pembawaan uang kertas asing yang masuk ke RI hanya sebesar Rp 13,8 triliun, dan uang kertas asing yang ke luar hanya Rp 6,1 triliun. 

Baca juga: Mau Tukar Dollar AS? Intip Kurs Rupiah di 5 Bank Ini

Pada kuartal IV 2019, realisasi uang masuk mencapai Rp 17,2 triliun dan uang ke luar Rp 8,5 triliun.

"Kita lihat hal menarik, ternyata setelah memasuki triwulan I itu drop. Sejak Covid-19 dan PSBB, distribusi uang ke luar masuk rendah sekali," kata Onny dalam webinar Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) LPPI, Senin (21/12/2020).

Onny menuturkan, lalu lintas semakin menurun pada kuartal II 2020.

Tercatat pada kuartal II, realisasi uang kertas asing yang masuk dan ke luar masing-masing hanya Rp 1,4 triliun dan Rp 6,2 triliun.

"Apalagi setiap negara melakukan pembatasan (lockdown) sehingga turun drastis pembawaan uang kertas asing. Jadi Covid-19 berpengaruh dalam industri KUPVA (Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing)," ucap Onny.

Baca juga: Kemendag Targetkan Ekspor Non-Migas Capai 180 Miliar Dollar AS di 2021

Kendati Onny tak memungkiri, pertumbuhan jumlah uang ke luar masuk memang naik turun dari waktu ke waktu.

Hal ini juga sejalan dengan industri KUPVA Bukan Bank (BB) yang mengalami peningkatan dan penurunan, bahkan ada beberapa yang ditutup.

Data terakhir pada Juni 2020, jumlah KUPVA di kantor pusat sebesar 1.160 dan di kantor cabang sebesar 995.

Persebarannya paling banyak di daerah Ibu Kota dan daerah pariwisata. 

Tiga wilayah dengan persebaran paling banyak berada di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.

Baca juga: Pemerintah Target Hemat Devisa 1,8 Miliar Dollar AS pada 2030

Di daerah Jakarta, penukaran mata uang asing yang paling banyak antara lain, dollar Singapura, dollar AS, dan euro.

Dominasi ini sedikit berbeda dengan wilayah Bali.

Di Bali, penukaran mata uang didominasi antara lain, dollar AS, dollar Australia, dan euro.

Adapun di Riau, mata uang yang mendominasi adalah dollar Singapura.

Kemudian diikuti oleh yuan China, ringgit Malaysia, dan dollar AS.

"Jadi kesimpulannya, Covid-19 berpengaruh pada penukaran mata uang asing. Di masa PSBB, seluruh transaksi badan berizin KUPVA juga terpengaruh," pungkas Onny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com