Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Berencana Bangun Kebun Herbal Seluas 500 Hektar di Danau Toba

Kompas.com - 21/12/2020, 15:52 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong pembuatan obat herbal dalam negeri sekaligus mengurangi aktivitas impor bahan baku obat-obatan.

Ia berencana membangun kebun herbal di tanah kelahirannya Danau Toba, Sumatera Utara. 

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan, rencananya Luhut akan menyediakan lahan bahan baku herbal seluas 500 hektar (ha).

Baca juga: [POPULER MONEY] Luhut Ingin Lebih Banyak Investor China di Danau Toba | 5 Miliarder yang Hartanya Melonjak

"Dari Pak Luhut sendiri, inisiatif pribadi beliau akan buat sekitar 500 hektar di Toba untuk kebun herbal," ujar Seto secara virtual dalam Dialog Nasional Kompas TV, Senin (21/12/2020).

Bahkan, Luhut akan mengundang produsen herbal, seperti Dexamedika, untuk melakukan kerja sama riset bahan bakunya di sana.

Selain itu, Luhut nantinya menggandeng dua universitas di China, yaitu Zheziang University dan Yunnan University.

"Kami juga sudah komunikasi, ada dua universitas di Tiongkok yang sangat terkenal dengan penelitian riset herbalnya ini. Pertama, Zhejiang University, yang kedua Yunnan. Di Zhejiang yang menarik itu mereka men-develop artificial intelligent obat-obat herbal ini dan mengetahui substance kandungan herbal," jelas Seto.

"Kemudian, dikombinasikan dengan yang lain, jadi mereka tahu ini treatment untuk apa. Jadi, sudah sangat advance riset di sana," sambung dia.

Baca juga: Luhut Beberkan Alasan Pemerintah Perketat Aturan Masuk Bali

Sama seperti rencana Luhut, pemerintah dalam hal ini Kemenko Marves dan Kementerian BUMN pun berencana membangun kebun herbal.

Lokasinya berada di Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

"Terakhir, kita mencoba bersaing di bahan baku obat. Kita dengan tim Kementerian BUMN juga sudah mendorong spesifik mungkin ada 200-300 hektar kawasan industri untuk bahan baku obat di Batang. Di mana nanti basic infrastructure untuk wise water treatment-nya. Untuk pengolahan limbah nanti akan di-invest oleh pemerintah," jelas Seto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com