Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguatan Berlanjut, Rupiah Bisa Tembus Rp 13.800 pada 2021

Kompas.com - 21/12/2020, 16:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih akan menguat pada 2021 mendatang.

Josua memperkirakan, rupiah bisa menguat hingga di bawah level Rp 14.000, yakni Rp 13.800 per dollar AS.

Sepanjang 2021, rupiah diprediksi menguat pada rentang Rp 13.800 hingga Rp 14.400.

"Kita lihat di first half (semester I) tahun depan potensinya menguat di bawah Rp 14.000, tapi mungkin masih di kisaran Rp 13.800. Full year (sepanjang tahun) 2021 rentangnya di kisaran Rp 13.800 - 14.400," kata Josua dalam webinar Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) LPPI, Senin (21/12/2020).

Baca juga: IHSG Menguat 1 Persen, Rupiah Justru Loyo

Josua menuturkan, menguatnya rupiah sejalan dengan penguatan mata uang dunia terhadap mata uang negeri Paman Sam.

Salah satu faktor yang membuat dollar AS tertekan pada tahun depan adalah keputusan bank sentral AS, The Fed, yang memberi sinyal suku bunga acuan masih rendah mendekati 0 persen.

"Suku bunga The Fed masih terap rendah sehingga mendorong peningkatan likuiditas di AS. Proyeksi antara 85-90 karena sekarang dollar AS sepanjang 2020 sudah turun 6 persen (year to date/ytd)," ungkap Josua.

Di sisi lain, beberapa lembaga internasional mengatakan pemulihan ekonomi dari emerging country lebih cepat dibanding developing country.

Sementara di dalam negeri, posisi defisit transaksi berjalan pada semester I 2020 diproyeksi akan tetap rendah.

Baca juga: Mau Tukar Dollar AS? Intip Kurs Rupiah di 5 Bank Ini

Adapun pada 2020 ini, defisit transaksi berjalan diproyeksi 1,5 persen dari PDB Nasional.

Bank Indonesia juga memprediksi, defisit neraca perdagangan akan berada pada level 1-2 persen dari PDB 2021 yang mendukung ketahanan eksternal.

"Tapi kami masih menunggu seberapa cepat efek dari vaksinasi pada pemulihan (ekonomi). Kalau kita asumsikan vaksinasi di semester I 2021 dilakukan, kita berharap konsumsi masyarakat dan kebutuhan impor dari sisi produksi meningkat," pungkas Josua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com