Presiden berharap keberadaan Pelabuhan Patimban akan berdampingan dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah padat dan menimbulkan kemacetan di ruas jalan Bekasi-Jakarta, Jakarta-Bekasi.
Menurut Jokowi, Pelabuhan Patimban memiliki lokasi strategis di antara Bandara Kertajati dan kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
Dia meyakini Pelabuhan Patimban akan menjadi kunci penghubung antarkawasan dan menopang percepatan ekspor.
Baca juga: CT Corp Milik Taipan Chairul Tanjung Jadi Kandidat Kuat Pengelola Pelabuhan Patimban
Diketahui, Pelabuhan Patimban jadi salah satu proyek strategis nasional dengan investasi Rp 43,2 triliun di area seluas 369 hektar dan lahan cadangan 356 hektar.
Pembangunan tahap I menyedot anggaran Rp 14 triliun dari APBN dan pinjaman Japan International Cooperation Agency atau JICA.
Pada tahap I, pelabuhan secara fisik akan memiliki bangunan dan kapasitas sebesar Pelabuhan Tanjung Priok.
Obyek fisik yang direncanakan siap operasi, antara lain, terminal peti kemas sepanjang 150 meter, lapangan peti kemas 35 hektar berkapasitas 250.000 kontainer berukuran 20 kaki, dan terminal untuk 218.000 unit kendaraan.
Pelabuhan Patimban direncanakan terbangun secara menyeluruh tahun 2027.
Berikutnya, pada tahun 2027, total kapasitas kumulatif terminal peti kemas akan menjadi 7,5 juta TEUs.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.