Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pandemi Munculkan Banyak Pengangguran, Presiden Serikat Buruh Sebut Kartu Prakerja Jadi Solusinya

Kompas.com - 22/12/2020, 09:59 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

“Banyak juga buruh yang mengalami kesulitan untuk mengakses pelatihan. Selain keterbatasan akses internet, mereka tidak terbiasa dengan sistem pelatihan online,” tuturnya.

Elly mengatakan, buruh yang berusia 45 tahun ke atas tidak terlalu antusias menjalani pelatihan untuk upskilling maupun reskilling.

“Umumnya, para pengangguran dan buruh berusia relatif muda yang tertarik dengan aneka pelatihan yang ditawarkan Kartu Prakerja,” lanjutnya.

Kartu Prakerja efektif meningkatkan keterampilan

Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, 88,9 persen penerima Kartu Prakerja yang telah menyelesaikan pelatihan mengakui keterampilan kerja mereka meningkat.

Berdasarkan hasil survei itu, diharapkan banyak buruh mengambil pelatihan keterampilan dalam program Kartu Prakerja.

Apalagi pelatihan tersebut bisa diikuti secara daring, sehingga tidak menganggu pekerjaan utama mereka.

“Artinya, buruh tetap memiliki kesempatan belajar keterampilan baru selepas jam kerja,” kata Elly.

Baca juga: [POPULER TREN] Kabar Baru Seputar Kartu Prakerja | Cara Dapatkan Listrik Gratis Desember 2020

Elly menegaskan, metode daring memang satu-satunya pilihan bagi penerima manfaat dalam melakukan upskilling dan reskilling saat ini. Pasalnya, pertemuan tatap muka berisiko menjadi ajang penularan Covid-19.

“Nantinya, saat pandemi Covid-19 sudah dapat dikendalikan, KSBSI berharap pelatihan diberikan secara online maupun offline,” paparnya.

Selain itu, Elly mengatakan, penerima manfaat dari Kartu Prakerja ini nantinya bisa benar-benar ahli atau terampil di bidang yang mereka lakukan.

“Misalkan saja, barista harus mempraktekkan cara membuat kopi, karena tidak cukup jika hanya menonton cara membuat kopi secara online,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com