"Misalnya seperti ke Papua, Sulawesi Utara, juga Jawa Tengah, ini yang harus diprioritaskan untuk di bantu. Ke depan sudah direncanakan untuk distribusikan ke wilayah-wilayah itu," ungkap Inti.
Kementan, lanjut dia, juga sudah berkoordinasi dengan kepala dinas di setiap provinsi untuk lebih dulu mencari sumber telur ayam di wilayahnya, dan untuk bisa disitribusikan secara merata sehingga dengan pasokan yang memadai akan perlahan menekan harga.
Namun, jika pada akhirnya di wilayah tersebut memang tak memiliki sumber telur ayam, maka pemerintah pusat akan turun tangan membantu dengan mencari daerah lain yang pasokannya cukup banyak sehingga bisa didistribusikan ke daerah tersebut.
Baca juga: Harga Telur Melonjak, Ini Penyebabnya Kata Asosiasi Peternak
"Kalau enggak punya sumber telur, baru lapor, nanti kami dari pusat carikan mana yang sedang panen, nanti kita hubungkan antara provinsi tersebut dengan provinsi yang harganya tidak terlalu tinggi karena sedang panen. Jadi kalau ada potensi di wilayahnya manfaatkan dulu, kalau tidak ada cari dari daerah lain," jelas Inti.
Adapun berdasarkan data PIHPS per Senin (21/12/2020), harga telur ayam di DKI Jakarta sebesar Rp 28.650 per kilogram, Aceh sebesar Rp 29.650 per kilogram, Kalimantan Tengah sebesar Rp 30.550 per kilogram.
Kemudian Sulawesi Utara sebesar Rp 37.250 per kilogram, Maluku Utara sebesar Rp 38.650 per kilogram, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 31.700 per kilogram, bahkan di Papua sebesar Rp 42.350 per kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.