Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Batasi 103 Perusahaan China dan Rusia untuk Beli Produknya, Kenapa?

Kompas.com - 22/12/2020, 13:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Nikkei

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintahan Trump kembali menerbitkan daftar yang terdiri dari 103 perusahaan asal China dan Rusia untuk membatasi membeli barang-barang dari produsen AS.

Sebanyak 103 perusahaan itu diduga terkait dengan militer China atau Rusia yang dapat membahayakan keamanan nasional AS.

Mengutip Nikkei Asia, Selasa (22/12/2020), Departemen Perdagangan AS sudah membuat daftar tersebut sejak sebulan yang lalu.  Dalam daftar terbaru yang menyebut 103 entitas itu lebih sedikit dibanding daftar yang disusun bulan lalu.

Baca juga: Pemerintah Target Hemat Devisa 1,8 Miliar Dollar AS pada 2030

Tercatat 58 perusahaan China yang ditetapkan dari yang sebelumnya berjumlah 89. Kemudian ditetapkan pula 45 entitas dari Rusia, yang semula hanya berjumlah 28.

Namun dalam daftar final saat ini, perusahaan Pesawat Komersial China, tidak termasuk.

Perusahaan Pesawat Komersial China (COMAC) merupakan anak perusahaan Arrow Electronics dari Colorado dan TTI Inc yang berbasis di Texas, Hong Kong. Perusahaan merupakan distributor elektronik Berkshire Hathaway.

"Tindakan tersebut menetapkan proses baru untuk membantu eksportir dalam menyaring pelanggan mereka," kata Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.

Daftar final tersebut sudah dipublikasikan di situs Departemen Perdagangan sejak kemarin dan dijadwalkan akan diposting untuk pemeriksaan publik di Federal Register hari ini.

Sebagai informasi, penerbitan daftar tersebut menyusul penambahan puluhan perusahaan China ke daftar hitam perdagangan AS, termasuk perusahaan pembuat chip paling top di China, SMIC, dan produsen drone China SZ DJI Technology Co Ltd.

Ketegangan antara Washington dan Beijing telah meningkat selama setahun terakhir. Presiden Donald Trump berkali-kali menuding China atas tersebarnya pandemi Covid-19. Ketegangan semakin memanas atas pemberlakuan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong dan perselisihan di Laut China Selatan.

Baca juga: Kongres AS Akhirnya Sepakati Paket Stimulus Covid-19 Tambahan Senilai Rp 12.690 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Nikkei
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com