Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Gunadi Jadi Menkes, Faisal Basri: Jadi Secercah Harapan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 23/12/2020, 16:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesahatan ternyata disambut baik oleh Ekonom Senior UI Faisal Basri. Menurutnya, hal itu menjadi secercah harapan bagi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Ada secercah harapan penangannya (pandemi) akan lebih seksama dengan Pak Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan. Ini tidak ada presedennya, tapi ini memberikan secercah harapan karena dia tahu apa yang harus dia lakukan berdasarkan sains dan data," ujar Faisal dalam diskusi virtual Indef, Rabu (23/12/2020).

Ia menilai, Budi Gunadi merupakan sosok yang profesional dan memiliki karakter yang sigap dalam mengambil kebijakan untuk merespons permasalahan yang ada.

Baca juga: Ekonom Soroti Penunjukan Budi Gunadi Sadikin Jadi Menkes

Meski tak memiliki latar belakang di bidang kesehatan, namun Faisal meyakini, Budi Gunadi adalah orang yang mau belajar terhadap hal-hal yang baru, sehingga diyakini akan bisa beradaptasi dengan tugas barunya di Kementerian Kesehatan.

"Jadi dengan (Budi Gunadi) di bantu para ahli yang mumpuni, Insya Allah kita memiliki langkah yang lebih jelas untuk mengatas virus ini," kata dia.

Faisal pun menekankan, tugas terpenting bagi Menteri Kesehatan yang baru adalah menggenjot test Covid-19 dan contact tracing pasien, sehingga pencegahan dan penanganan bisa dilakukan dengan cepat.

Sebab, lanjut dia, Indonesia saat ini sedang memasuki tahap krisis dalam pandemi Covid-19. Lantaran kasus harian yang terus meningkat jumlahnya melampaui jumlah pasien yang sembuh, bahkan jumlah kematian terus meningkat.

Akibatnya sangat berisiko kapasitas kesehatan dalam negeri menjadi collapse, tak mampu menampung lonjakan pasien. Padahal dalam kondisi krisis kesehatan maka perekonomian juga akan sulit untuk bangkit.

"Jadi solusinya, yang kita harapkan dari Menteri yang baru, yakni testing di gencarkan, karena testing kita masih sangat kurang, dan tentuny dibarengi contact tracing," pungkas Faisal.

Sebagai informasi, Budi Gunadi sendiri bukanlah tokoh baru dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju. Ia sudah mengemban jabatan sebagai Wakil Menteri BUMN sekaligus Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sebelum menjadi Wamen BUMN pada 2019, Budi Gunadi pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sejak September 2017.

Baca juga: Profil Budi Gunadi Sadikin, Jebolan Fisika Nuklir, Bankir, Lalu Menkes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com