Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara agar Peluang Karier Lebih Terbuka

Kompas.com - 24/12/2020, 08:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memengaruhi jutaan pekerja di Tanah Air. Hingga kini, beberapa industri beroperasi dalam kapasitas terbatas.

Terlepas dari itu, kamu yang terdampak pandemi Covid-19, mungkin menjadi satu dari segelintir orang yang mencari peluang baru dan kemungkinan perubahan karier cemerlang di tahun 2021.

Pertanyaannya, bisakah kamu menggapainya saat dunia baru saja memasuki pemulihan ekonomi?

Kalau begitu, simak tips dari Pakar Karier Ariel Lopez dan Latesha Byrd. Mengutip CNBC Make It, Kamis (24/12/2020), konon tips ini efektif membuat peluang karier lebih terbuka.

Baca juga: Mau Ikut Orientasi CPNS? Pahami 3 Ketentuan Ini

1. Perjelas apa yang kamu inginkan

Sebelum mengirim lamaran pekerjaan ke setiap lowongan kerja, Byrd menyarankan untuk memperjelas apa yang kamu inginkan. Pria yang mendirikan klub pengembangan karier dengan nama Career Chasers Members Club ini merekomendasikan, cobalah susun tujuanmu dalam daftar keinginan.

Kemudian lihat lagi tujuan apa saja yang membuatmu semangat. Masukkan pula poin-poin mengenai jenis lingkungan kerja yang mendukung kinerjamu makin baik, jenis tim yang ingin kamu ajak bekerjasama, dan budaya perusahaan.

"Menyusun tujuan dan hal-hal yang kamu inginkan merupakan ide yang baik untuk mengetahui hal apa saja dalam lingkungan kerja yang tidak dapat dinegoisasikan menurutmu," ucap Byrd.

2. Perbarui branding profesionalmu

Setelah menyusun keinginan pada poin nomor 1, perbarui resume, CV, atau profil LinkedIn-mu. Perbarui pula bio yang ada di akun sosial mediamu. Semuanya harus menunjukkan konsistensi.

Misalnya, jika kamu melamar di bidang keuangan sebagai manajer program atau menjadi manajer produk di perusahaan teknologi, sesuaikan resume-mu dengan deskripsi pekerjaan yang mereka inginkan.

"Namun lebih dari itu, saya sangat menyarankanmu untuk melihat profil LinkedIn orang lain, yang sudah profesional di bidang yang kamu lamar," saran Lopez.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Deretan Relawan Jokowi “Membanjiri” Posisi Penting di BUMN

3. Pahami jenis pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan

Selain memperbarui branding diri, penting bagimu untuk memahami jenis pelatihan dan pendidikan yang kamu butuhkan. Jadi, coba tanyakan pada dirimu sendiri, keahlian apa yang masih kurang jika kamu melamar di bidang tersebut?

Jika kamu merasa masih kurang ahli, lakukan pemetaan berapa banyak biaya, waktu, dan energi yang kamu butuhkan untuk mengasah skill itu.

Bagi kamu peserta program Kartu Prakerja, nampaknya perlu berbahagia. Coba manfaatkan program tersebut untuk mencari kursus atau pelatihan yang kamu butuhkan.

4. Yakinkan perusahaan

Ketika ingin lompat karier ke industri yang berbeda, penting untuk menjelaskan kepada HRD perusahaan tentang alasanmu ingin pindah. Komunikasikan pula secara efektif bagaimana skill-mu dalam bidang sebelumnya bisa ditransfer ke bidang barumu.

Beberapa skill yang bisa ditransfer, seperti keahlian berkomunikasi, hubungan baik dengan klien, resolusi konflik, dan pemikiran inovatif sangat berharga di industri apapun. Jika kamu punya kemampuan tersebut, tonjolkan dalam resume dan wawancara.

Baca juga: Menilik Langkah Fast Food Indonesia Kembangkan Bisnis di Tengah Pandemi

5. Perluas jaringan

Meski pandemi Covid-19 membuatmu tak intens berkomunikasi secara tatap muka, kamu bisa tetap memperluas jaringan. Kurangnya acara tatap muka seharusnya tidak menghalangimu membuat koneksi baru.

Jika kamu menemukan peluang pekerjaan yang menarik, buka LinkedIn untuk melihat jaringan yang telah terhubung dengan kamu.

Barangkali, kamu punya jaringan yang memiliki kontak dengan perusahaan tersebut. Siapa tahu dia dapat membantumu menghubungkan orang yang tepat.

"Jaringan online adalah segalanya, dan LinkedIn akan menjadi kuncinya," tutup Byrd.

Baca juga: Sandiaga: Lebih dari 40 Juta Lapangan Kerja Perlu Diselamatkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com