JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dampak pandemi Covid-10 terhadap perekonomian Indonesia relatif mampu diredam bila dibandingkan dengan negara-negara anggota G20.
Bahkan, menurut dia, perekonomian Indonesia berada di posisi nomor dua setelah China lantaran banyak negara anggota G20 yang mengalami kontraksi pertumbuhuhan ekonomi lebih dalam.
"Dibanding negara-negara G20 perekonomian kita relatif terkontraksi nomor dua sesudah China," jelas Airlangga dalam paparan Outlook 2021: Wajah Indonesia Setelah BNPB di laman Youtube BNPB Indonesia, Kamis (24/12/2020).
Baca juga: Airlangga: Anggaran untuk Vaksin Covid-19 Diperkirakan Hingga Rp 73 Triliun
"China tumbuh positif, sementara kita masih minus tapi yang lain minusnya lebih dalam dari Indonesia," jelas dia.
Airlangga memaparkan, ekonomi Indonesia telah mencapai titik terendah pada kuartal II 2020 dengan laju pertumbuhan ekonomi terkontraksi 5,32 persen.
Perekonomian pun mulai menunjukkan pemulihan pada kuartal II meski masih terjadi kontraksi sebesar 3,49 persen.
"Akhir tahun diharapkan bisa minus 2 persen hingga positif 0,6 persen. Ini tugas berat tapi tren positif terjadi karena pertumbuhan secara kuartalan sudan di 5 persen dan melihat pengungkit terberat di kuartal III adalah anggaran pemerintah yang bisa mendorong sebesar 9 persen," jelas dia.
Airlangga pun mengklaim dari sisi penanganan Covid-19 dan tingkat kesembuhan Indonesia lebih baik bila dibandingkan negara lain.
Baca juga: Menko Airlangga Klaim Program Kartu Prakerja Tahun 2020 Telah Sukses
Dia memaparkan, tingkat kesembuhan dari kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 81,9 persen sementara rata-rata dunia sebesar 70,3 persen.
Meski demikian, tingkat fatalitas atau tingkat kasus kematian yang sebesar 3 persen masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata dunia yang sebesar 2,2 persen.
"Dengan penanganan yang lebih baik diharapkan target ke depan bisa menekan fatality rate dan melihat di berbagai provinsi kasusnya masih tinggi, namun kita juga melihat penanganan nasional sudah jauh lebih baik," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.