Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menparekraf Sandiaga Uno: Saya Tahu Banget Birokrasi

Kompas.com - 27/12/2020, 07:18 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak semua instansi pemerintah terlibat bahu membahu mengangkat industri pariwisata yang terpuruk.

Dalam urusan kolaborasi, Sandiaga menegaskan perlunya ada kerja sama dari seluruh pihak. Dirinya mengingatkan agar tidak ada lagi ego sektoral, birokrasi berbelit, dan semua harus membuka komunikasi terhadap seluruh pihak.

"Saya tahu banget birokrasi, dulu sebagai pengusaha saya juga pengalaman. Jadi harus buka diskusi-komunikasi dan kita harus perhatikan masyarakat," papar Sandi dilansir dari Antara, Minggu (27/12/2020).

"Saya trenyuh sekali jutaan masyarakat telah kehilangan pekerjaan, mereka kehilangan jam kerja sehingga pendapatan mereka turun drastis. Kita harus berkolaborasi untuk membangun bangsa dan negara, khususnya membangun pariwisata dan ekonomi kreatif," tegas dia.

Baca juga: Dahlan Iskan Anggap Sandiaga Uno Lebih Cocok Jadi Menteri Perindustrian

Di awal jabatannya sebagai menteri, ia akan fokus terlebih dahulu pada lima destinasi superprioritas yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

"Kita harus menyiapkan segala aspek untuk berbenah, tentunya yang harus kita dahulukan adalah aspek kesehatan, maka berbenah harus disiapkan secara detail, mulai dari kuliner, fesyen, kriya atau kerajinan tangan, tari-tarian, dan lainnya," kata Sandiaga Uno.

Instruksinya tersebut, kata dia, juga merujuk pada usulan Presiden Jokowi, yakni calender of event atau daftar kegiatan setiap destinasi wisata setiap tahun.

Calender of event tersebut ditunjukkannya seperti halnya langkah Pemerintah Kotamadya Solo yang telah mendata sekaligus mengagendakan lebih dari 60 event dalam setahun.

Baca juga: Jadi Menteri Jokowi, Sandiaga Uno Pikir-pikir Realisasikan OKE OCE

Selain itu, lanjut dia, Presiden Jokowi juga ingin memastikan setiap aspek kesehatan dan keselamatan dalam setiap destinasi pariwisata bisa diterapkan strategis.

Instruksi tersebut dipaparkan Sandi lewat penerapan CHSE atau K4, yakni cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan).

Begitu juga dengan arahan Wakil Presiden KH Maruf Amin yang menekankan sektor ekonomi kreatif harus bisa menjadi lokomotif dalam penciptaan lapangan pekerjaan.

"Kita mendata ada 30 juta pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpuruk, mulai dari informal, hingga pelaku usaha mikro dan besar sangat terdampak dan harus segera dibantu," jelas Sandiaga Uno.

Baca juga: Ini Gebrakan yang Mau Ditunaikan Sandiaga Uno Usai Jadi Menteri

Percepatan kinerja sektor pariwisata juga harus dilakukan terhadap desa wisata, wisata religi, wisata halal, dan berbagai program yang menyentuh langsung terhadap masyarakat.

"Tugas ini adalah amanat yang berat, tapi akan ringan apabila kita kerjakan bersama. Hari ini adalah sebuah langkah awal, gerak kita menjalankan arahan Presiden dan Wakil Presiden," imbuh mantan Ketua Hipmi ini.

Merujuk hal tersebut, percepatan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif ditegaskan Sandi lewat penerapan tiga platform, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

"Tugas pemerintah adalah sebagai fasilitator inovasi bagi ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga sistem ini akan menumbuhkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," papar Sandiaga Uno.

Baca juga: Ini Peluang-peluang Usaha di Tengah Pandemi Menurut Sandiaga Uno

Adaptasi, berbekal dari pengalamannya yang sempat terpapar Covid-19, Sandi mengungkapkan manusia adalah makhluk paling adaptif.

Oleh karena itu, adaptasi yang paling penting dilakukan adalah menerapkan CHSE sekaligus mengalibrasi pasar di setiap destinasi wisata, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan domestik.

"Wisatawan Nusantara ini yang paling potensial, kita harus kembangkan destinasi wisata yang fokus kepada wisatawan Nusantara," jelas Sandiaga Uno.

Sandi mengingatkan kembali kepada seluruh pemerintah daerah untuk tidak hanya bergerak cepat, tetapi tancap gas untuk pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif jangka panjang.

Baca juga: 5 Tips dari Sandiaga Uno agar Bisnis Berkembang di Tengah Pandemi

Caranya dipaparkan Sandi lewat menumbuhkan penyediaan atau supply yang meliputi persiapan destinasi wisata, membangun infrastruktur, menciptakan dan membangun daya tarik, monitoring protokol CHSE di setiap destinasi wisata, peningkatan kualitas SDM, serta peningkatan kualitas dan kuantitas produk ekonomi kreatif.

Sedangkan, pertumbuhan permintaan dapat dilakukan dengan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, memperluas konektivitas wisatawan, pemberian insentif atau paket wisata, optimalisasi kegiatan MICE di destinasi wisata.

Lalu pemberian intensif peningkatan daya beli produk lokal dan penciptaan lapangan kerja serta hibah pariwisata melalui transfer daerah untuk hotel, restoran, dan pemerintah daerah.

"CHSE ini adalah sebuah vaksin daya tahan dan daya bangkit bagi pariwisata dan ekonomi kreatif. Jadi sebelum vaksin ada, kita punya vaksin pariwisata untuk mendorong pelaku usaha, jadi tugas kita untuk menyosialisasikan sertifikasi CHSE ke depannya," jelas Sandiaga Uno.

Baca juga: Milenial Mau Buka Usaha, Sandiaga Uno: Hindari Pinjol Abal-abal

Ia menambahkan, target pada 2020 sebanyak 6.626 pelaku pariwisata tersertifikasi CHSE sudah tercapai.

"Semoga di tahun depan terus bertambah," tambah Sandiaga Uno.

Lewat seluruh langkah tersebut, Sandiaga mengaku optimistis dapat membangkitkan geliat pariwisata dan ekonomi kreatif Nusantara.

Optimisme bertambah pada keyakinan akan dilibatkannya seluruh pihak, mulai dari pelaku usaha, media, komunitas, sehingga semua unsur pemangku kepentingan agar visi dan misi dapat cepat tercapai.

"Urat pesimis saya sudah putus, saya optimistis sekali dapat membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lewat kerja sama semua pihak," ungkap Sandiaga Uno.

Baca juga: Curhat Sandiaga Uno: Tugas sebagai Menparekraf Teramat Berat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com