Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurita Bisnis Saratoga, Perusahaan Milik Menparekraf Sandiaga Uno

Kompas.com - 27/12/2020, 11:12 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Saratoga juga diketahui memiliki saham besar di perusahaan kontraktor bangunan papan atas PT Nusa Raya Cipta Tbk, lalu pembangkit listrik PT Tenaga Listrik Gorontalo, dan perusahaan pelayaran Seroja Investment.

Baca juga: 2 Politikus Masuk Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia, Siapa Saja?

Di segmen consumer products, Saratoga juga membenamkan investasi di berbagai perusahaan besar antara lain distributor gas PT Aneka Gas Industri Tbk (Samator), PT Deltomed Laboratories, PT FJB Lifestyle, PT Gilang Agung Persada, PT Momenta Agrikultura, dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.

Perusahaan juga merambah sektor properti dengan kepemilikan saham di PT Bumi Hijau Asri dan PT Satria Sukses Makmur. Lalu di sektor logistik melalui PT Mulia Bosco Logistik.

Baru-baru ini, Saratoga Investama juga membeli sebagian kepemilikan saham di jaringan RS Awal Bros lewat PT Famon Awal Bros Sedaya.

Dikutip dari Kontan pada Maret 2020 lalu, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba pada tahun 2019. Kondisi ini didorong oleh peningkatan nilai investasi dan pendapatan dividen. Pada periode ini net asset value Saratoga mencapai Rp 22,85 triliun naik 44,9 persen dari Rp 15,77 triliun.

Baca juga: Profil 2 Wanita Terkaya Indonesia, Kartini Muljadi dan Arini Subianto

Perusahaan milik Sandiaga Uno tersebut membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 7,37 triliun. Pada 2018, SRTG membukukan rugi hingga Rp 6,19 triliun.

Keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 6,22 triliun. Padahal di tahun 2018 pos tersebut tercatat rugi hingga Rp 7,25 triliun.

Selain itu, penghasilan dividen bunga dan investasi tercatat naik 74,78 persen dari Rp 1,15 triliun menjadi Rp 2,01 triliun.

Dalam rilisnya manajemen menjelaskan kenaikan nilai investasi dalam saham dan efek ekuitas didorong oleh kenaikan harga saham mark-to-market dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Kenaikan pendapatan dividen juga berasal dari kontribusi TBIG, ADRO, serta PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Baca juga: Dahlan Iskan Anggap Sandiaga Uno Lebih Cocok Jadi Menteri Perindustrian

Produksi emas MDKA tumbuh 33,2 persen dari 167.506 ons atau setara 4.748,71 kg pada 2018 menjadi 223.045 ons atau setara 6.323,22 kg pada 2019. Proyek eksplorasi porfiri di Tujuh Bukit, yang merupakan aset andalan MDKA, terus membuat kemajuan besar seiring dengan adanya Pra Studi Kelayakan dengan hasil kuat dari pengeboran bawah tanah.

Lebih lanjut, MPMX mengalami pertumbuhan yang sangat positif dan memiliki kontribusi terbesar dalam pendapatan dividen Saratoga sepanjang 2019.

Pada kuartal pertama 2019, Saratoga menambah modal untuk MPMX dengan meluncurkan penawaran tender sukarela (voluntary tender offer). Hasilnya, Saratoga menjadi pemegang saham mayoritas.

Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya mengatakan kinerja yang kuat dari perusahaan investasi ini didukung oleh fundamental bisnis yang solid dan sebagai pemegang saham berbagai perusahaan investasi, mereka akan terus mendukung perusahaan mencapai potensi yang maksimal.

"Juga sebagai perusahaan investasi aktif, Saratoga yakin terhadap potensi jangka panjang dari tiga sektor utama yakni sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumen. Perusahaan akan terus berinvestasi secara aktif di tiga pilar tersebut seperti yang sudah dilakukan selama ini," jelas Michael dalam rilisnya yang dikutip Kontan.co.id.

Baca juga: Profil 5 Orang Terkaya Paling Muda dari Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com