Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurita Bisnis Saratoga, Perusahaan Milik Menparekraf Sandiaga Uno

Kompas.com - 27/12/2020, 11:12 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Sandiaga Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Sebelum terjun ke dunia politik, Sandiaga mengawali kariernya sebagai pengusaha.

Sandiaga Uno lahir di Pekanbaru, Riau, pada 28 Juni 1969. Pria berdarah Gorontalo ini menamatkan studi di Wichita State University pada 1990 dan George Washington University pada 1992.

Bisnis Sandiaga Uno sangat lekat dengan kelompok bisnis Saratoga atau PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Perusahaan ini terkenal dengan portfolio investasinya di sejumlah perusahaan besar Tanah Air.

Saratoga didirikan oleh Sandiaga bersama dengan rekannya Edwin Soeryadjaya pada tahun 1998. Edwin Soeryadjaya atau Tjia Han Pun adalah putra dari pendiri Astra William Soeryadjaya. Bisnis Saratoga awal mulanya dirintis sebagai perusahaan konsultan keuangan. 

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Saya Tahu Banget Birokrasi

Saat ikut bertarung dalam Pilpres 2019 sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto, Sandiaga tercatat beberapa melepas sebagian kepemilikan sahamnya di Saratoga.

Dikutip dari laporan Annual Report Saratoga Investama 2019, Minggu (27/12/2020), Sandiaga Uno masih menjadi pemegang saham mayoritas kedua di SRTG dengan porsi kepemilikan 21,51 persen.

Ia menjadi pemegang saham terbesar setelah Edwin Soeryadjaya yang menguasai 32,72 persen Saratoga lewat perusahaan afiliasinya PT Unitras Pertama.

Edwin Soeryadjaya saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Saratoga Investama. Sementara putranya, Michael William Soeryadjaya sebagai Presiden Direktur SRTG.

Baca juga: Jadi Menteri Jokowi, Sandiaga Uno Pikir-pikir Realisasikan OKE OCE

Sebagai pemegang saham mayoritas kedua, Sandiaga Uno ikut menempatkan kerabatnya, Indra Cahya Uno, sebagai komisaris di Saratoga.

Sisa saham Saratoga dimiliki publik lewat Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kepemilikan saham sebesar 13,92 persen.

Portofolio bisnis Saratoga terbilang sangat sukses di perusahaan-perusahaan besar di berbagai sektor mulai dari telekomunikasi, infrastruktur, pertambangan, properti, logistik, consumer goods, dan kesehatan. 

Masih berdasarkan Annual Report Saratoga tahun 2019, di sektor pertambangan Saratoga menggenggam kepemilikan 15,24 persen saham Adaro, perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia.

Baca juga: Deretan 5 Orang Terkaya Indonesia Berkat Batu Bara

Bisnis Saratoga di sektor pertambangan mineral yakni melalui kepemilikan saham di PT Agra Energi Indonesia, PT Merdeka Copper Gold Tbk, Interra Resources, dan Sihayo Gold.

Gurita bisnis Saratoga juga merambah perkebunan kelapa sawit lewat kepemilikan 44,87 persen saham di PT Provident Agro Tbk sebesar dan 25 persen saham di PT Agro Maju Raya.

Di bisnis telekomunikasi, Saratoga menguasai 29,11 persen saham di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk yang merupakan salah satu perusahaan pemilik tower terbanyak di Indonesia.

Saratoga juga diketahui memiliki saham besar di perusahaan kontraktor bangunan papan atas PT Nusa Raya Cipta Tbk, lalu pembangkit listrik PT Tenaga Listrik Gorontalo, dan perusahaan pelayaran Seroja Investment.

Baca juga: 2 Politikus Masuk Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia, Siapa Saja?

Di segmen consumer products, Saratoga juga membenamkan investasi di berbagai perusahaan besar antara lain distributor gas PT Aneka Gas Industri Tbk (Samator), PT Deltomed Laboratories, PT FJB Lifestyle, PT Gilang Agung Persada, PT Momenta Agrikultura, dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.

Perusahaan juga merambah sektor properti dengan kepemilikan saham di PT Bumi Hijau Asri dan PT Satria Sukses Makmur. Lalu di sektor logistik melalui PT Mulia Bosco Logistik.

Baru-baru ini, Saratoga Investama juga membeli sebagian kepemilikan saham di jaringan RS Awal Bros lewat PT Famon Awal Bros Sedaya.

Dikutip dari Kontan pada Maret 2020 lalu, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba pada tahun 2019. Kondisi ini didorong oleh peningkatan nilai investasi dan pendapatan dividen. Pada periode ini net asset value Saratoga mencapai Rp 22,85 triliun naik 44,9 persen dari Rp 15,77 triliun.

Baca juga: Profil 2 Wanita Terkaya Indonesia, Kartini Muljadi dan Arini Subianto

Perusahaan milik Sandiaga Uno tersebut membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 7,37 triliun. Pada 2018, SRTG membukukan rugi hingga Rp 6,19 triliun.

Keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 6,22 triliun. Padahal di tahun 2018 pos tersebut tercatat rugi hingga Rp 7,25 triliun.

Selain itu, penghasilan dividen bunga dan investasi tercatat naik 74,78 persen dari Rp 1,15 triliun menjadi Rp 2,01 triliun.

Dalam rilisnya manajemen menjelaskan kenaikan nilai investasi dalam saham dan efek ekuitas didorong oleh kenaikan harga saham mark-to-market dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Kenaikan pendapatan dividen juga berasal dari kontribusi TBIG, ADRO, serta PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Baca juga: Dahlan Iskan Anggap Sandiaga Uno Lebih Cocok Jadi Menteri Perindustrian

Produksi emas MDKA tumbuh 33,2 persen dari 167.506 ons atau setara 4.748,71 kg pada 2018 menjadi 223.045 ons atau setara 6.323,22 kg pada 2019. Proyek eksplorasi porfiri di Tujuh Bukit, yang merupakan aset andalan MDKA, terus membuat kemajuan besar seiring dengan adanya Pra Studi Kelayakan dengan hasil kuat dari pengeboran bawah tanah.

Lebih lanjut, MPMX mengalami pertumbuhan yang sangat positif dan memiliki kontribusi terbesar dalam pendapatan dividen Saratoga sepanjang 2019.

Pada kuartal pertama 2019, Saratoga menambah modal untuk MPMX dengan meluncurkan penawaran tender sukarela (voluntary tender offer). Hasilnya, Saratoga menjadi pemegang saham mayoritas.

Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya mengatakan kinerja yang kuat dari perusahaan investasi ini didukung oleh fundamental bisnis yang solid dan sebagai pemegang saham berbagai perusahaan investasi, mereka akan terus mendukung perusahaan mencapai potensi yang maksimal.

"Juga sebagai perusahaan investasi aktif, Saratoga yakin terhadap potensi jangka panjang dari tiga sektor utama yakni sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumen. Perusahaan akan terus berinvestasi secara aktif di tiga pilar tersebut seperti yang sudah dilakukan selama ini," jelas Michael dalam rilisnya yang dikutip Kontan.co.id.

Baca juga: Profil 5 Orang Terkaya Paling Muda dari Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com