Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Kiat Menjaga Keterikatan Perusahaan dan Karyawan selama Pandemi

Kompas.com - 28/12/2020, 08:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Valery M Gibran, P Tommy YS Suyasa, Meina Evelyn Mangarondang

SETIAP individu pasti mengalami banyak dinamika yang terjadi selama proses belajar maupun bekerja.

Salah satu bentuk dinamika yang paling sering dialami pada individu yang bekerja (karyawan perusahaan), yakni mengalami perasaan dan pengalaman jenuh dalam menjalani rutinitasnya.

Kejenuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh banyak faktor, seperti jam bekerja yang padat, serta tugas yang banyak dan harus diselesaikan dalam waktu-waktu tertentu.

Walaupun begitu, tidak sedikit juga individu yang memiliki motivasi yang tinggi dalam menjalani rutinitas mereka, sehingga hal inilah disebut sebagai engagement.

Baca juga: Ingin Bekerja Nyaman dan Bahagia? Pilih Perusahaan seperti Ini

Engagement merupakan perasaan yang dimiliki oleh seseorang, yang mana perasaan itu mampu menarik seseorang untuk terus berhubungan dengan apa yang saat itu dikerjakan (Thomas, 2009). Bagaimana engagement dapat berhubungan dengan pekerjaan?

Untuk memahami hubungan dan pengaruh engagement akan sebuah produktivitas kerja pada seorang karyawan, dapat ditarik secara garis besarnya, bahwa perasaan keterikatan kerja pada seorang karyawan akan berbanding lurus dengan tingkat produktivitas mereka (Thomas, 2009; Hafiz, 2018).

Bagaimana ciri-ciri karyawan yang merasa terikat (engage) pada sebuah pekerjaan mereka?

Rhoades & Eisenberger (2002) memaparkan bahwa ciri-ciri karyawan yang engage pada sebuah pekerjaannya adalah sebagai berikut:

  • memiliki konsentrasi tinggi pada pekerjaannya
  • merasa tertarik dengan apa yang dikerjakannya
  • berinvestasi dengan cara membeli buku dan hal-hal yang akan membantu pekerjaannya
  • menyediakan waktu untuk bekerja
  • memiliki usaha tinggi untuk memperoleh hasil yang diinginkan
  • menaati peraturan yang diberikan oleh perusahaannya
  • mengerjakan tanggung jawab yang diberikan dan menyelesaikannya dengan tepat waktu.

Hasil survei Gallup mengenai work engagement dari data tahun 2011 hingga 2012 di 94 negara menyebutkan bahwa 77 persen karyawan di Indonesia termasuk dalam kategori not engaged, dan hanya sebesar 8 persen karyawan yang masuk dalam kategori engaged.

Hasil tersebut membuat Indonesia berada pada posisi lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang termasuk dalam data survei Gallup tersebut (Crabetree, 2013).

Contoh kecil pada fenomena ini dapat dilihat pada data suatu perusahaan yang diteliti oleh Soetrisno dan Sutanto (2017) dengan melihat absensi karyawan pada perusahaan tersebut.

Baca juga: Menaker: 23 Juta Jenis Pekerjaan Bakal Digantikan Robot

Pada 2016, jumlah persentase dari absensi karyawan perusahaan tersebut mencapai 14,35 persen, sedangkan standar perusahaan pada jumlah persentase karyawan tidak boleh lebih dari 10 persen. Hal ini dapat dikatakan sebagai data yang tidak memuaskan bagi perusahaan tersebut.

Ditambah dengan fenomena pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, banyak perusahaan terpaksa memberlakukan kebijakan work from home (WFH).

Artinya, karyawan perusahaan tetap bekerja selama pandemi, namun bekerja dengan sistem online seperti rapat secara daring melalui Zoom Meeting maupun Google Meet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com