Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020: Suku Bunga BI Terendah Sepanjang Sejarah, Ikut Pikul Beban Pemerintah

Kompas.com - 28/12/2020, 12:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) boleh dibilang gencar memangkas suku bunga acuan BI 7 Day Reserve Repo Rate (BI-7DRR) sepanjang tahun 2020.

Gencarnya pemangkasan suku bunga acuan ini sebagai respons otoritas moneter atas kondisi ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19. Tercatat, BI sudah memangkas suku bunga 5 kali atau sebesar 125 basis poin (bps) pada 2020.

Teranyar, BI memangkas suku bunga pada 19 November 2020 yang diumumkan usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) sebesar 25 bps ke level 3,75 persen, menjadi yang terendah sepanjang sejarah.

Sebelumnya capaian suku bunga terendah terjadi pada Juli 2020 di level 4 persen.

Baca juga: Akhiri 2020, BI Diperkirakan Tahan Suku Bunga di Level 3,75 Persen

Bahkan Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam beberapa kesempatan mengatakan tren suku bunga rendah ini akan berlanjut, selama inflasi belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan.

BI akan melihat berbagai indikator utama setiap bulan dalam memutuskan kebijakan suku bunga ke depan.

"Suku bunga rendah akan kami lanjutkan sampai tanda-tanda inflasi mulai meningkat," begitu kata Perry dalam webinar Outlook Ekonomi Moneter dan Keuangan Digital 2021, Senin (7/12/2020) lalu.

Tak hanya soal suku bunga, bank sentral sudah banyak mengalirkan stimulus ke pasar selama pandemi Covid-19, sebut saja injeksi likuiditas (quantitative easing/QE) ke perbankan hingga mau berbagi beban dengan pemerintah dalam skema tanggung renteng (burden sharing) menangani defisit fiskal.

Berdasarkan laporan, BI telah menginjeksi likuiditas sebesar Rp 694,87 triliun ke perbankan hingga 15 Desember 2020.

Injeksi diperlukan untuk menjaga kondisi likuiditas tetap longgar, sehingga mendorong suku bunga terus menurun dan mendukung pembiayaan perekonomian.

Injeksi likuiditas terutama bersumber dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp 155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp 524,07 triliun.

Longgarnya likuiditas mendorong membaiknya rasio-rasio keuangan di perbankan. Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi, yakni 31,52 persen pada November 2020. Begitu pula dengan posisi rata-rata suku bunga PUAB over night sekitar 3,20 persen.

Dikritik tidak independen

Peran BI yang bersedia membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini semula mendapat kritikan dari berbagai pihak.

Bank Indonesia (BI) yang awalnya tidak diizinkan membeli surat utang di pasar perdana, jadi lebih leluasa ketika Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perrpu) 1 Tahun 2020 terbit.

Belum lagi soal revisi Undang-Undang Bank Indonesia yang sempat dibahas dalam rapat Badan Legislatif (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat. Independensi BI seolah luntur karena ada saran untuk membentuk dewan moneter.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com