Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Perkirakan Harga Beras Stabil hingga Maret 2021

Kompas.com - 28/12/2020, 12:31 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren harga beras di periode pergantian tahun kali ini diyakini tidak akan naik seperti tahun-tahun sebelumnya. Kementerian Pertanian (Kementan) bahkan memproyeksikan harga beras bakal stabil hingga Maret 2021.

"Beras saat ini adalah komoditas yang paling stabil harganya, jadi sampai Maret 2021 kami prediksi masih stabil (harganya)," ujar Kepala Bidang Harga Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Inti Pertiwi kepada Kompas.com, Senin (28/12/2020).

Dia menjelaskan, harga beras yang stabil di akhir tahun merupakan dampak dari gencarnya program bantuan sosial (bansos) dalam bentuk sembako oleh pemerintah sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: ICAEW Proyeksi Ekonomi Indonesia Melesat 6 Persen pada 2021

Bansos tersebut pada akhirnya membuat pasokan beras di rumah masing-masing penerima bantuan masih cukup banyak, sehingga menurunkan permintaan beras di pasar.

"Berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun ini penggelontoran bansos untuk penanganan Covid-19 itu banyak sekali dalam bentuk beras. Jadi menyebabkan kalangan yang terima bansos enggak belanja, sehingga serapan beras di pasar juga kurang," jelas dia.

Berdasarkan data BKP Kementan, harga beras kualitas medium di tingkat konsumen pada pergantian tahun 2018/2019 dan 2019/2020 naik tinggi hingga lebih dari Rp 11.000 per kilogram. Nilai itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) pemerintah yang sebesar Rp 9.450-Rp 10.250 per kilogram.

Sementara hingga Desember 2020, harga beras medium di tingkat konsumen sebesar Rp 10.875 per kilogram. Tren harganya semakin menurun jelang akhir tahun, meski masih berada di atas HET.

Inti mengatakan, harga yang stabil di awal tahun depan juga di dorong optimisme surplus beras pada 2020 sebanyak 6 juta ton, sehingga jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras nasional di kuartal pertama 2021.

Baca juga: Harga Beras Tak Bergejolak Jelang Akhir Tahun, Ini Penopangnya Menurut Kementan

Di sisi lain, pada April 2021, pasokan beras akan kembali meningkat karena memasuki musim panen raya. Sehingga, menurutnya, masyarakat cukup terbantu dengan harga beras yang stabil di tengah tekanan pandemi Covid-19.

"Telur ayam dan cabai kan naik, tapi masih bersyukur beras itu bisa stabil, biasanya secara musiman bulan-bulan ini selalu naik tinggi. Sehingga pengeluaran masyarakat jadi terbantulah, karena biasanya beras naik tapi sekarang enggak naik," kata Inti.

Ia menekankan, pemerintah memastikan pasokan beras secara nasional akan tercukupi hingga tahun depan, seiring dengan tren harganya yang stabil.

Inti bilang, kondisi harga beras saat ini sangat baik, sebab tak ada penurunan harga di tingkat petani, tetapi juga tak ada kenaikan harga yang tinggi di tingkat konsumen.

"Stok beras tinggi, kemudian sebagian masyarakat terpenuhi dengan bansos, petani juga terpenuhi dengan keuntungan yang didapatkan, dan masyarakat pun tidak terbebani harga yang tinggi. Saat ini beras dalam kondisi terbaik, jadi enggak ada kemungkinan untuk impor. Kondisi saat ini kondisi terbaik untuk beras," pungkas dia.

Baca juga: Punya RS Hingga Kampus, Berapa Total Aset Tanah Milik Muhammadiyah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com