Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSPI Nilai Reshuffle Kabinet Tidak Beri Dampak Positif bagi Buruh

Kompas.com - 28/12/2020, 13:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memberikan dampak positif bagi para buruh atau pekerja.

"Bagi kami reshuffle kabinet yang lalu, tidak memberikan dampak positif apapun, tidak memberikan inspirasi, tidak memberikan rasa optimisme," ujar Iqbal dalam konfrensi pers secara virtual, Senin (28/12/2020).

KSPI menilai keenam menteri yang terpilih dan dilantik tersebut tidak mampu menangani tiga isu penting yakni penanganan wabah virus corona (Covid-19), tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penolakan terhadap Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Baca juga: Menpan RB Minta Kementerian Tiru Kearsipan Bank Indonesia

Memurut KSPI, Presiden seharusnya mengganti Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah yang dinilai para buruh tidak mampu menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan.

"Menaker yang menurut kami sangat jeblok dan tidak memahami dunia ketenagakerjaan, harusnya itu yang di-reshuffle. Tapi sayangnya tidak di-reshuffle ya, tanpa kepentingan apapun dari KSPI. Hanya melihat kinerja, harusnya di-reshuffle," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, pada 22 Desember 2020, Presiden Jokowi mengumumkan keenam menteri yang dipilih untuk membantu tugasnya pada periode kedua ini.

Adapun 6 menteri tersebut antara lain Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kesehatan kini dijabat oleh Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Baca juga: Kementan Perkirakan Harga Beras Stabil hingga Maret 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com