Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Vaksinasi Covid-19 Lancar, Industri Manufaktur Diproyeksi Tumbuh 3,95 Persen di 2021

Kompas.com - 28/12/2020, 20:27 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan industri manufaktur akan tumbuh positif di 3,95 persen pada 2021.

Prediksi ini dengan asumsi pandemi Covid-19 dapat dikendalikan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, optimisme pemulihan di sektor manufaktur lantaran sudah adanya vaksin Covid-19 yang masuk ke Indonesia.

Baca juga: Erick Thohir: Budi Gunadi Memiliki Kompetensi untuk Mensukseskan Program Vaksinasi Covid-19

Diharapkan vaksinasi bisa dijalankan sehingga aktivitas ekonomi dapat pulih.

"Dengan asumsi pandemi bisa dikendalikan, tentu dengan adanya vaksin sehingga aktivitas ekonomi bisa pulih, kami proyeksikan industri manufaktur di Indonesia akan tumbuh 3,95 persen, mendekati titik 4 persen," ujar Agus dalam konferensi pers akhir tahun 2020 secara virtual, Senin (28/12/2020).

Pada kuartal III-2020, pertumbuhan sektor manufaktur terkontraksi 4,02 persen.

Namun, kinerja itu lebih baik jika dibandingkan kuartal II-2020 yang terkontraksi hingga 5,74 persen.

Perbaikan ini diharapkan terus berlanjut pada kuartal IV-2020.

Baca juga: Sri Mulyani: Butuh Teknologi untuk Vaksinasi 180 Juta Orang Indonesia

Meski di dua kuartal tersebut ada perbaikan, industri manufaktur pada keseluruhan tahun 2020 akan tetap tekontraksi.

"Tetap akan terkontraksi dengan perbaikan pertumbuhan sebesar minus 2,22 persen. Ini proyeksi di penghujung tahun 2020 yang tinggal beberapa hari," ungkap Agus.

Adapun subsektor industri yang diproyeksi tumbuh positif sepanjang tahun ini, antara lain industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, industri logam dasar, serta industri makanan dan minuman.

"Sementara pada tahun 2021, diperkirakan semua subsektor industri mampu tumbuh positif,” kata Agus.

Agus menambahkan, meski di tengah tekanan pandemi Covid-19, sektor industri tetap mampu berperan strategis bagi perekonomian nasional.

Baca juga: Ini Kelompok Prioritas Vaksinasi Covid-19 Menurut Menko Airlangga

Hal itu tercermin dari kontribusi industri manufaktur pada produk domestik bruto (PDB) nasional yang masih jadi terbesar dibanding sektor ekonomi lainnya dengan mencapai 19,86 persen pada kuartal III-2020.

Menurut dia, hal itu tak lepas dari berbagai kebijakan strategis yang dikeluarkan Kemenperin untuk mendongkrak kinerja sektor industri manufaktur.

Salah satunya, penerbitan Surat Edaran Menperin Nomor 4, 7, dan 8 tahun 2020.

Kebijakan itu memungkinkan industri untuk dapat beroperasi dalam masa kedaruratan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan yang dikontrol melalui kewajiban pelaporan aktivitas industri bagi perusahaan yang memperoleh Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).

Dalam pelaksanaannya, Kemenperin telah mengeluarkan sebanyak 18.433 IOMKI, yang diperkirakan dapat melindungi sekitar 5,1 juta pekerja di sektor industri.

"Hal ini diharapkan dapat menjaga ketahanan ekonomi masyarakat di tengah kondisi sulit karena pandemi," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com