Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kencana Energi Cari Investor untuk Bangun 3 PLTA di Indonesia

Kompas.com - 28/12/2020, 20:50 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kencana Energi Lestari Tbk tengah mencari investor strategis untuk pembangunan tiga pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Jika tercapai kesepakatan, PT Kencana Energi setidaknya akan melepas 20-25 persen saham pada investor strategis tersebut.

“Saat ini ada beberapa calon investor yang sedang menjajaki peluang untuk berpartisipasi membesarkan bisnis KEEN dengan mengambilalih sekitar 20 persen sampai 25 persen saham," ujar Wakil Presiden Direktur PT Kencana Energi Wilson Maknawi, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Cerita Baru dari PLTA Batang Toru, Energi Terbarukan dan Masa Depan

Calon investor tersebut merupakan dari investor strategis besar yang bergerak di bidang energi baru terbarukan, baik nasional maupun internasional.

Wilson menambahkan, investor strategis tersebut diharapkan dapat menciptakan sinergi dalam rangka mempercepat pembangunan dan menyediakan EBT di Indonesia.

Hal itu untuk membantu pemerintah mewujudkan pencapaian bauran energi EBT sebesar 23 persen di tahun 2025.

“Komitmen kami, setelah IPO, secara skala bisnis KEEN ini makin berkembang dengan kehadiran investor yang punya visi dan misi yang sama dengan kami. Kehadiran investor strategis ini bagian dari rencana kami untuk sama-sama mengembangkan proyek-proyek masa depan yang sudah kami rencanakan,” kata Wilson.

Karena tujuan jangka panjang tersebut, calon investor strategis diharapkan bisa membawa  dampak signifikan untuk pengembangan bisnis perusahaan.

Baca juga: Berita Populer: Indonesia Negara Dermawan hingga PLTA Zaman Belanda

Sebab, untuk mengembangkan tiga power plant yang sudah dicanangkan perseroan,  dibutuhkan dukungan dana investasi sekitar 500 juta Dollar AS.

“Untuk itu kita butuh dukungan dari pasar modal dalam bentuk debt atau equity. Lebih dari itu, kita juga butuh satu international big boy untuk bersama-sama berkembang,” ungkap Wilson.

Bersama mitra strategis nanti, Kencana Energi akan mengembangkan tiga proyek baru. Ketiga proyek tersebut meliputi PLTA Kalaena, di Luwu Timur, berkapasitas 75 MW,  PLTA Salu Uro di Luwu Utara, berkapasitas 90 MW, dan  PLTA Pakkat 2 di Sumatera Utara dengan kapasitas 35 MW.

“Apabila PPA (Power Purchase Agreement) dari proyek ini bisa didapat pada 2021, kami optimistis bisa menyelesaikannya pada 2025, saat itu KEEN diharapkan sudah memiliki total kapasitas sekitar 250 MW,” tambah Direktur Operasional KEEN, Karel Sampe Pajung.

Baca juga: Ini 3 Tantangan yang Dihadapi Pemerintah Untuk Meningkatkan Ketahanan Energi Nasional

Kehadiran mitra strategis selanjutnya  diharapkan bisa memuluskan langkah perusahaan mencapai target untuk mengelola pembangkit listrik dengan kapasitas 500 MW.

Rinciannya  PLTA dengan kapasitas 250 MW, PLTB berkapasitas 165 MW, dan PLTS berkapasitas 100-125 MW.

Tahapan selanjutnya menuju kapasitas 1.000 MW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com