Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Tanggapi Soal Perdebatan Wisata Halal di Indonesia

Kompas.com - 30/12/2020, 08:43 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menegaskan bahwa silang pendapat soal wisata religi dan wisata halal di sejumlah destinasi wisata tertentu sudah ditemukan titik temu dan telah selesai.

“Saya sudah sampaikan ke Pemda tidak ada lagi silang pendapat mengenai kebijakan pariwisata daerah,” kata Sandiaga Uno dilansir dari Antara, Rabu (31/12/2020).

Ia mencontohkan misalnya, khusus untuk Bali Sandiaga telah bertemu dan berdiskusi langsung dengan Gubernur Bali membahas terkait isu itu.

Sandiaga menegaskan telah diputuskan dan semua sepakat bahwa Bali mengedepankan pariwisata berbasis budaya, berkearifan lokal, berkelanjutan, berkualitas, dan sehat.

Baca juga: Sandiaga Uno Cek Penerapan Protokol Kesehatan di Bandara Ngurah Rai Bali

“Jadi itu sudah diputuskan dan kami sepakat mendukung keputusan Pemda dan kita berkolaborasi dan saya sudah saya sampaikan ke Pemda tidak ada silang pendapat mengenai kebijakan pariwisata,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Terlebih misalnya Bali, Sandiaga Uno mengatakan, Pulau Dewata merupakan jantung dan hati pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

“Kita harus membantu pulihnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini,” kata pemilik Saratoga tersebut.

Sebelumnya, isu mengenai wisata halal dan wisata religi menjadi salah satu yang banyak dibahas dan sensitif bagi sejumlah pihak.

Baca juga: Gurita Bisnis Saratoga, Perusahaan Milik Menparekraf Sandiaga Uno

Beberapa pihak tidak menginginkan jika destinasi tertentu dikembangkan sebagai destinasi khusus wisata halal/religi.

Larangan WNA masuk RI

Sandiaga Uno menyebut kebijakan menutup sementara masuknya warga negara asing (WNA) per 1 Januari 2021, terkait munculnya varian baru virus corona tak lain untuk kepentingan keselamatan negeri.

Sandiaga Uno mengatakan ia berkoordinasi intensif dengan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan selalu mendapatkan perkembangan terakhir dari Menlu terkait isu tersebut.

“Kamu mendapat update terakhir dari Bu Menlu bahwa dengan pertimbangan matang berbasis data dan sudah menjadi keputusan antara tanggal 1 sampai tanggal 14 Januari 2020, warga negara asing tidak bisa masuk Indonesia,” kata Sandiaga Uno.

Baca juga: Luhut Ajak Sandiaga Uno dan Trenggono Jaga Terumbu Karang di Indonesia

Ia menegaskan bahwa hal ini untuk semata-mata demi kepentingan bangsa dan negara serta keselamatan negeri agar varian baru ini tidak masuk ke Indonesia.

Dan Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan Pemerintah RI mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat sebagai hal yang utama.

“Tak perlu khawatir ini adalah temporary, adalah sementara dan akan segera di-update begitu kita bisa mendapatkan data dengan koordinasi dengan sektor kesehatan dan juga sudah sepakat bahwa nanti yang menyampaikan bu Menlu,” kata Sandiaga.

Namun ia telah juga memastikan telah berkoordinasi dan menyampaikan informasi tersebut kepada Pemerintah Daerah termasuk di antaranya Provinsi Bali sebagai destinasi favorit wisman.

Baca juga: Ini Pekerjaan Rumah Sandiaga Uno Menurut ADB

“Tentu agar tak ada kekagetan jadi kita akan memberikan sinyal kepada pelaku sektor pariwisata sehingga bersama-sama nanti juga menyampaikan update terakhir otomatis apa yang disampaikan sosialisasi sangat cukup sehingga semuanya juga nanti bisa bersiap-siap,” kata dia.

Ia menjamin bahwa seluruh informasi dan perkembangan lebih lanjut akan terus disampaikan kepada pemerintah daerah.

“Apapun yang menjadi update kita, perkembangan terakhir kita, pasti kita kabarkan,” kata Sandiaga Uno.

Baca juga: Jadi Menteri Jokowi, Sandiaga Uno Pikir-pikir Realisasikan OKE OCE

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com