Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Targetkan Utilitas Industri Capai 60 Persen di Akhir Tahun Ini

Kompas.com - 30/12/2020, 17:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian menargetkan bisa menggenjot utilitas industri hingga 60 persen pada akhir tahun 2020.

"Kita mempunyai target pada akhir Desember nanti, minimal industri bisa meningkatkan kapasitas utilitasnya mencapai 60 persen," kata Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Dody Widodo, Rabu (30/12/2020).

Dibandingkan pada saat awal pandemi Covid-19 merambah ke Indonesia, Maret lalu, utilitas industri sempat turun menyentuh kisaran 20-30 persen.

Baca juga: Hidup Mati Industri Penerbangan Bergantung Pada Vaksin Corona

"Alhamdulillah pada November kemarin, data di kita industri sudah meningkat 59,90an persen, di mana target kami 60 persen di akhir tahun ini," ucap dia.

Sementara itu, industri yang memberikan andil terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau mendongkrak pertumbuhan ekonomi RI bersumber dari industri makanan dan minuman (mamin), berkontribusi sebesar 7 persen.

Lalu, industri kimia farmasi kontribusi terhadap PDB 1,97 persen, industri logam berkontribusi 1,7 persen, industri alat angkut berkontribusi sebesar 1,2 persen, dan industri tekstil dan pakaian jadi memberikan andil 1,2 persen.

"Kalau untuk PDB yang jelas sampai triwulan ketiga yang memberikan andil adalah industri makanan dan minuman yang memberikan share 7 persenan," ujarnya.

Dody menjelaskan, pencapaian itu tak lepas dari keputusan Presiden Joko Widodo yang tidak menghentikan seluruh aktivitas masyarakat secara total atau karantina penuh (lockdown) saat pandemi covid menyebar ke Indonesia.

"Yang dikeluarkan surat edaran menteri itu ada nomor 4, 7 dan 8 dimana industri tetap berjalan sesuai protokol kesehatan. Dan bagaimana industri tetap melaporkan kepada kita secara berkala sebagai pengontrol kita dan memastikan utilitas industri kita tetap membaik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com