Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantongi Izin dari BPOM, Bio Farma Akan Produksi 100 Juta Vaksin Covid-19

Kompas.com - 30/12/2020, 18:37 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bio Farma (Persero) resmi mengantongi sertifikat perizinan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk produksi vaksin Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Dengan demikian Bio Farma sudah sangat layak untuk produksi vaksin Covid-19," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/12/2020).

Ia mengatakan, Bio Farma siap untuk mendistribusikan vaksin Covid-19. Perusahaan farmasi pelat merah itu telah membuat sistem yang terintegrasi secara digital untuk memastikan pendistribusian berjalan dengan baik.

Baca juga: Menlu Retno: 1,8 Juta Vaksin Sinovac Tiba Besok di Indonesia

"Sehingga bisa memastikan bahwa vaksin ayang akan diberikan ke rakyat Indonesia memenuhi kebutuhan," kata dia.

Honesti menambahkan, hingga saat ini tidak ada kejadian serius dalam uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 Sinovac yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat.

Sehingga semakin besar peluang untuk vaksin tersebut mendapat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization atau EUA) dari BPOM dan bisa segera diproduksi oleh Bio Farma.

"Kami berharap kondisi ini bisa terus dapatkan hingga tahap akhir sehingga hasilnya benar-benar bisa kami laporkan ke BPOM untuk bisa mendapatkan EUA," ujar Honesti.

Sementara itu, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, pemberian sertifikasi CPOB sejalan dengan kelanjutan uji klinis vaksin Sinovac di Bandung. Hasil uji klinis di Brasil dan Chili pun akan diterima BPOM.

Ia mengatakan, nantinya Bio Farma akan memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun setelah sertifikasi ini resmi dikantongi.

Menurutnya, kapasitas dan lokasi produksi kedepannya akan diperluas sehingga Bio Farma bisa memproduksi vaksin Covid-19 lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Ke depannya mungkin akan ada perluasan lebih jauh sehingga produksi lebih besar sampai 250 juta dosis per tahun," kata Penny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com