Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Cetak Rekor, Harga Bitcoin Tembus Rp 463,65 Juta

Kompas.com - 03/01/2021, 07:15 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Setelah sempat berada di ambang kisaran harga 30.000 dollar AS atau sekitar Rp 421,5 juta (kurs Rp 14.050) dalam beberapa pekan terakhir, harga mata uang kripto atau cryptocurrency bitcoin akhir melampaui nilai tersebut pada Sabtu (2/1/2021).

Dilansir dari CNN, Minggu (3/1/2021) harga bitcoin kini kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai 33.000 dollar AS atau sekitar Rp 463,65 juta.

Bitcoin sepanjang tahun 2020 telah menguat tiga kali lipat, dan pertumbuhannya cenderung stabil meski kondisi pasar keuangan konvensional secara umum tengah mengalami tekanan di awal pandemi. Hal itu membuat banyak investor yang mulai tertarik dengan bitcoin, termasuk mata uang kripto lain, seiring dengan melemahnya mata uang dollar AS.

Baca juga: Kembali Cetak Rekor Tertinggi, Harga Bitcoin Menuju Rp 400 Juta

Dengan suku bunga bank sentral AS The Federal reserve yang diperkirakan bakal terjaga mendekati 0 persen dalam beberapa tahun ke depan, bitcoin pun kemungkinan akan terus menarik investor baru.

Adapun secara historis, lonjakan harga bitcoin bukan untuk pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, harga bitcoin juga sempat meroket pada tahun 2017, di mana harga bitcoin kala itu mencapai 20.000 dollar AS. Namun demikian, dua tahun berikutnya, harga bitcoin terperosok di ksiaran 3000 dollar AS.

Kemudian harga mata uang kripto itu mulai menguat kembali pada Mei 2019 di kisaran 8.000 dollar AS. Harga bitcoin pun terus menguat sepanjang 2020 dan mencapai 20.000 dollar AS di Desember dan terus menguat dalam sebulan terakhir.

Beberapa pihak pun menilai harga bitcoin bakal terus menguat di awal tahun 2021 ini, bahkan bisa mencapai 50.000 dollar AS pada bulan Februari mendatang.

Baca juga: Terus Menguat, Mungkinkah Harga Bitcoin Bakal Anjlok Parah seperti Tahun 2018?

"Saya percaya kita masih ada di awal dari sebuah kinerja pasar yang bullish," ujar head of trading di sebuah perusahaan mata uang kripto NEM, Nicholas Pelencanos.

Meski bitcoin kini telah digunakan oleh banyak orang, namun masih banyak pihak yang menggunakan instrumen tersebut untuk melakukan penipuan.

Karena sifat dari mata uang tersebut yang terdesentralisasi dan hampir tidak diketahui keberadaannya, akan sulit untuk kembali mendapatkan uang yang hilang akibat penipuan. Sebab tidak ada otoritas yang terpusat, seperti di dunia perbankan, untuk melakukan campur tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com