JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut tahun 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (30/12/2020) silam, berakhir turun turun 0,95 persen atau 57,10 poin pada 5.979,07. Level ini sekaligus menutup perdagangan tahun 2020.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama memprediksi, IHSG akan menguat pada awal perdagangan tahun 2021.
Berdasarkan rasio fobonacci, support maupun resistance IHSG berada pada 5874.89 hingga 6157.11. Adapun MACD masih menunjukkan sinyal positif, meskipun telah menunjukkan pola dead cross. Sementara itu, Stochastic maupun RSI bergerak ke bawah di area netral.
Baca juga: Sepanjang 2020, Sektor Properti Menyumbang Pelemahan Terbesar ke IHSG
"Pergerakan IHSG telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar," ujarnya, seperti dilansir Kontan.co.id, Minggu (3/1/2021).
Di tengah IHSG yang diprediksi menguat, Nafan melihat setidaknya ada 12 saham yang bisa dicermati pada awal perdagangan tahun 2021 ini.
Apa saja sahamnya? Simak berikut di bawah ini:
1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Ia menyarankankan Akumulasi Beli pada area level 1705 hingga 1715, dengan target harga secara bertahap di level 1735, 1780, 1880 dan 1980. Support: 1705 & 1680.
2. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Ia menyarankan Akumulasi Beli pada area level 182 – 188, dengan target harga secara bertahap di level 195, 212 dan 228. Support: 182 & 178.
3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Ia menyarankan Akumulasi Beli pada area 33200 – 33900, dengan target harga secara bertahap di level 34900, 36075, 37600 dan 39050. Support: 33200 & 32175.
Baca juga: Pemerintah China Mau Paksa Ant Group Divestasi Saham di Sektor Keuangan
4. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Ia menyarankan Akumulasi Beli pada area level 4010 - 4170, dengan target harga secara bertahap di level 4230, 4640 dan 4760. Support: 4010 & 3820.
5. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Ia menyarankankan Akumulasi Beli pada area 985 – 995, dengan target harga secara bertahap di level 1030, 1060 and 1185. Support: 935.
6. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi Beli pada area level 6350 – 6550, dengan target harga secara bertahap di level 6775, 6900, 7025 dan 7475. Support: 6350 & 6200.
7. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat beberapa pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Ia menyarannkan Akumulasi Beli pada area 1475 – 1505, dengan target harga secara bertahap di level 1580, 1645, 1900, 2160, 2420 dan 2550. Support: 1385.
Baca Juga: IHSG diprediksi menguat Senin (4/1), berikut rekomendasi saham yang bisa dicermati
8. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Ia menyarankan Akumulasi Beli pada area level 6750 – 6850, dengan target harga secara bertahap di level 7100, 7325, 7500 and 8275. Support: 6450.
9. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Ia menyarankan Akumulasi Beli pada area level 10150 – 10450, dengan target harga secara bertahap di level 10875, 11125 and 12300. Support: 9975 & 9475.
10. PT PP Presisi Tbk (PPRE)
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Ia menyarankan Akumulasi Beli pada area level 258 – 262, dengan target harga secara bertahap di level 270 dan 316. Support: 258 & 246.
Baca juga: Perdagangan Resmi Tutup Tahun, IHSG Melemah ke Level 5.979,07
11. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Ia menyarankan Akumulasi Beli pada level 500 – 510, dengan target harga secara bertahap di 535, 560, 580 dan 665. Support: 500 & 460.
12. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE)
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Ia menyarankan Akumulasi Beli pada area level 252 – 256, dengan target harga secara bertahap di level 262 dan 298. Support: 252 & 242. (Kenia Intan)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Saham-saham ini bisa dicermati di awal perdagangan 2021
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.