Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi 2020 1,68 Persen, Terendah Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 04/01/2021, 12:58 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahun kalender selama tahun 2020 sebesar 1,68 persen.

Laju inflasi ini lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar 2,72 persen.

Bahkan, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, tingkat inflasi tahun lalu merupakan yang terendah sejak BPS merilis data inflasi.

Baca juga: BPS: Inflasi Tahun 2020 1,68 Persen

"Inflasi tahun 2020 1,68 persen ini angka inflasi tahunan terendah sejak BPS merilis angka inflasi, jadi ini memang angka terendah," jelas Setianto ketika memberikan keterangan pers secara virtual, Senin (4/1/2021).

Setianto menjelaskan, laju inflasi 2020 sebagian besar dipicu oleh makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,19 persen.

Adapun tingkat inflasi dari sektor tersebut sebesar 3,63 persen.

Kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memiliki andil terhadap keseluruhan inflasi sebesar 0,35 persen dengan tingkat inflasi sebesar 5,8 persen.

Disusul oleh kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran dengan andil sebesar 0,2 persen dan tingkat inflasi sebesar 2,26 persen.

Baca juga: Survei BPS: Orang RI Kurang Makan Sayur, Kangkung Paling Digemari

Di sisi lain, ada beberapa kelompok yang justru menyumbang terhadap deflasi, yakni transportasi dengan andil minus 0,11 persen dan tingkat deflasi minus 0,85 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil minus 0,02 persen dan tingkat deflasi minus 0,35 persen.

BPS pun mencatat, dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,68 persen, inflasi inti sepanjang 2020 hanya sebesar 1,6 persen.

Andil inflasi inti terhadap keseluruhan inflasi sebesar 1,05 persen.

Sementara untuk komponen harga bergejolak memiliki inflasi 3,62 persen dengan andil 0,59 persen.

Adapun harga diatur pemerintah mengalami inflasi 0,25 persen dan andilnya 0,04 persen.

"Harga bergejolak dengan andil 0,59 persen dan inflasi tertinggi dari ketiga komponen inflasi, yakni sebesar 3,62 persen," jelas Setianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com