Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2020, Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi Tumbuh 21 Persen

Kompas.com - 04/01/2021, 13:27 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melaporkan, perdagangan berjangka komoditi menjadi salah satu perdagangan yang tak surut selama pandemi.

Tercatat volume transaksi perdagangan berjangka komoditi dari Januari-November 2020 meningkat lebih dari 21 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Volume transaksi multilateral pun tumbuh sebanyak 481.000 lot.

Baca juga: Bappebti Blokir 114 Situs Perdagangan Berjangka Ilegal

Kepala Bappebti, Sidharta Utama mengatakan, transaksi kontrak mikro menjadi salah satu faktor yang mendukung pertumbuhannya ini.

Sejak peluncuran, kontrak mikro naik rata-rata per bulan sebesar 84 persen.

"Pertumbuhan ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang baik, terhadap instrumen keuangan yang baru, terjangkau, dan peluang pasar yang potensial," kata Sidharta dalam Pembukaan Perdagangan Berjangka Komoditi tahun 2021, Senin (4/1/2021).

Sidharta menuturkan, perdagangan berjangka komoditi memang bertujuan untuk memberikan sarana yang dapat mengurangi dampak negatif dari fluktuasi harga karena satu dan lain hal, termasuk pandemi Covid-19.

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 membuat kondisi ekonomi menghadapi ketidakpastian tinggi dan membuat harga komoditas berfluktuasi.

Baca juga: Investor Perdagangan Berjangka Komoditi Terus Meningkat

Tingginya volatilitas harga barang tentunya menyulitkan pelaku usaha dalam melakukan perencanaan usahanya.

"Untuk itu produk derivatif yang diperdagangkan secara mutlak di bursa berjangka memungkinkan para pelaku pasar memperoleh harga yang wajar dan terbentuk atas dasar permintaan dan penawaran pasar," kata Sidharta.

Sidharta menambahkan, produk-produk derivatif berguna untuk lindung nilai sebagai bentuk pengelolaan risiko.

Indonesia, kata Sidharta, merupakan negara penghasil berbagai komoditi keunggulan dunia.

Bahkan, menjadi salah satu penghasil maupun eksportir terbesar di dunia untuk sebagian komoditi tersebut.

Baca juga: Ini Alasan Bappebti Blokir Situs Investasi Binomo

Untuk komoditas timah, Indonesia menjadi eksportir timah terbesar di dunia dengan kontribusi sebesar 40 persen di pasar timah dunia.

"Dengan demikian, kebutuhan untuk lindung nilai seharusnya menyertai cepatnya pertumbuhan tersebut," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com