Sementara Direktur Batavia Prosperindo Asset Management Yulius Manto mengungkapkan pada tahun ini penurunan suku bunga tidak akan terjadi lagi, namun peluang kenaikan suku bunga juga cukup kecil. Sehingga besar kemungkinan return dari reksadana pasar uang tidak akan banyak berbeda dibanding tahun lalu.
“Mungkin tahun ini untuk return reksadana pasar uang ada di kisaran 3,5 persen-4,5 persen. Secara return memang tidak tinggi, tapi hal ini kan memang sejalan dengan sifat reksadana pasar uang yang lebih untuk menjaga likuiditas ketimbang mengejar return,” kata Yulius.
Baca juga: Tahan Banting di Tengah Pandemi, Investasi Reksa Dana Tetap Positif
Senada, Head of Research Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, reksadana pasar uang masih akan menjadi salah satu pilihan investasi yang optimal di tahun ini.
Menurut dia, tahun ini masih akan diselimuti oleh ketidakpastian terkait efektivitas vaksinasi dan proses pemulihan ekonomi.
“2021 memang memberikan harapan dengan vaksinasi, tetapi untuk ekonomi bisa pulih ke level sebelum pandemi saya rasa membutuhkan waktu paling cepat 2022. Apalagi bunga deposito juga sangat rendah. Jadi meski kinerjanya akan sedikit turun menjadi sekitar 3,75-4 persen, reksadana pasar uang masih jadi pilihan yang menarik,” pungkas Wawan. (Hikma Dirgantara)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Tahun 2021 masih diselimuti ketidakpastian, reksadana pasar uang jadi pilihan menarik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.