Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Pemerintah Izinkan Swasta Impor Vaksin Covid-19, Hotman: Terlalu Berat kalau Dikasih Gratis Semua

Kompas.com - 05/01/2021, 06:33 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara kondang, Hotman Paris, mendorong pemerintah untuk memberikan izin impor vaksin Covid-19 kepada pihak swasta. Ini dilakukan untuk mempercepat pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.

Saran saya kepada pemerintah cepat ikutkan perusahaan swasta untuk mengimpor vaksin agar berbagi tugas untuk mempercepat (vaksinasi),” katanya dalam unggahan akun resmi Instagram-nya @hotmanparisofficial, dikutip pada Selasa (5/1/2021).

Selain untuk mempercepat vaksinasi, langkah tersebut dinilai Hotman mampu meringankan beban pemerintah yang berencana melakukan vaksinasi secara gratis ke seluruh masyarakat Indonesia.

Baca juga: 15 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac Segera Tiba di RI

Menurut dia, banyak masyarakat yang mampu untuk melaksanakan vaksinasi secara mandiri.

Ayo kita percepat, perusahaan swasta ikutkan, ratusan juta penduduk Indonesia terlalu berat kalau harus dikasih gratis semua,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hotman menyebutkan, langkah ini seharusnya sudah dilakukan pemerintah sejak lama guna mempercepat proses pelaksanaan vaksinasi.

Harusnya dari 3 bulan lalu perusahaan swasta sudah dikasih izin impor vaksin mandiri non gratis,” ucapnya.

Sebagai informasi, program vaksinasi Covid-19 gratis oleh pemerintah secara bertahap akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Presiden Joko Widodo memasang target bahwa vaksinasi corona untuk sasaran pertama atau prioritas dimulai tanggal 14 Januari 2021. 

Baca juga: 700.000 Vaksin Covid-19 Mulai Didistribusikan ke Seluruh Indonesia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dr. Hotman Paris SH MH (@hotmanparisofficial)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com