JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini bergerak fluktuatif pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (5/1/2021). Sedangkan rupiah terhadap dollar AS di pasar spot mengalami pelemahan.
Dibuka di zona merah, pukul 09.08 WIB IHSG berada pada level 6.106,19 atau naik tipis 1,29 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.104,89.
Melansir data RTI, terdapat 176 saham melaju di zona hijau dan 161 saham di zona merah. Sedangkan 189 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,9 triliun dengan volume 3,3 miliar saham.
Baca juga: Awal Tahun, IHSG Melesat 2,1 Persen ke Level 6.104,89
Analis Artha Sekuritas Dennis Christoper mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat, ditopang oleh optimisme akan vaksinasi Covid-19 di awal tahun. Namun, di sisi lain kenaikan kasus Covid-19 masih menjadi kekhawatiran.
“IHSG perpeluang menguat di awal tahun, didorong oleh pendistribusian vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia. Selain itu data manufaktur tercatat cukup baik, meskipun sedikit di bawah ekspektasi,” kata Dennis.
Adapun indeks saham utama di pasar Asia pagi ini mayoritas di zona merah. Indeks Nikkei terkoreksi 0,08 persen, Hang Seng Hong Kong melemah 0,47 persen, dan indeks Strait Times turun 0,41persen. Sementara itu, indeks Shanghai Komposit menguat 0,08 persen.
Baca juga: Kala Raffi Ahmad dan Ari Lasso Pamer Cuan Usai Nabung Saham
Sementara itu laju rupiah di pasar spot pagi ini tersendat. Melansir Bloomberg, pada pukul 09.09 WIB rupiah berada pada level Rp 13.905 per dollar AS atau melemah 10 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 13.895 per dollar AS.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, meskipun di awal sesi ini melemah, rupiah berpeluang menguat siang nanti. Rupiah bisa mendapatkan sentimen positif dari pelemahan indeks dollar AS yang berada pada kisaran 89, tidak jauh berbeda dari kemarin.
“Rupiah masih berpotensi menguat hari ini karena potensi pelemahan dollar AS,” kata Ariston.
Ariston mengatakan, penguatan rupiah juga dibayangi oleh sentimen negatif dari kekhawatiran pasar soal kenaikan kasus Covid-19. Di sisi lain, investor masih menunggu lanjutan stimulus fiskal AS dan berharap Bank Sentral AS tetap menahan suku bunga acuan di level rendah.
Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 13.800 per dollar AS sampai dengan Rp 14.000 per dollar AS.
Baca juga: Perdagangan Awal Tahun, Rupiah Ditutup Menguat Rp 13.895 Per Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.