Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Semua Moda Transportasi Turun Selama Nataru, Menhub: Kereta Api dari 3,4 Juta Jadi 555.000

Kompas.com - 05/01/2021, 11:41 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan, jumlah pergerakan masyarakat dengan semua moda transportasi mengalami penurunan signifikan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020/2021.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sejak dibukanya Posko Angkutan Nataru pada 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021, pihaknya mencatat mulai dari moda transportasi darat hingga kereta api mengalami penurunan dibanding periode Nataru tahun sebelumnya.

"Dari data yang kami peroleh di sektor darat terjadi penurunan sebanyak 58 persen, dari 13 juta menjadi 5,6 juta," katanya pada Penutupan Posko Nataru, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Ide Menhub Atasi Macet Puncak: Perbanyak Bus Hingga Sediakan Kereta Tanpa Rel

Kemudian, pada sektor penyeberangan terjadi penurunan penumpang sebesar 47 persen, dari 3 juta penumpang menjadi 1,5 juta penumpang. Sektor udara pun menurun 42 persen dari 3,6 juta penumpang menjadi 2 juta penumpang.

Sektor laut anjlok 63 persen, dari 1,3 juta penumpang menjadi 500.000 penumpang. Penurunan paling dalam dialami oleh sektor perkeretaapian, yakni sebesar 83 persen.

"Rupanya paling banyak kereta api, dari 3,4 juta (penumpang) menjadi 555.000 (penumpang)," ujar Budi.

Lebih lanjut, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu menilai, penurunan jumlah penumpang sudah seharusnya terjadi. Pasalnya, pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk berkegiatan dari rumah selama periode Nataru.

"Saya justru mengapresiasi masyarakat membatasi perjalanan. Bukan saja mengikuti yang disarankan Bapak Presiden, tapi kita sama-sama menjaga protokol kesehatan untuk lebih bijak di rumah saja," ucapnya.

Baca juga: Menhub: Kemacetan di Puncak Sudah Kronis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com