JAKARTA, KOMPAS.com - Tahu dan tempe menjadi makanan yang sangat akrab di lidah masyarakat Indonesia. Sayangnya, bahan baku kedua pangan tersebut masih mengandalkan kedelai impor.
Indonesia memang menjadi negara importir kedelai terbesar di dunia setelah China. Sebagian besar kedelai terserap untuk kebutuhan industri tahu dan tempe.
Alhasil ketika harga kedelai melonjak di pasar global, maka harga kedelai dalam negeri turut mengalami kenaikan. Kondisi itu yang kini tengah dikeluhkan para perajin tahu dan tempe.
Baca juga: Muhammadiyah Desak Pemerintah Tindak Spekulan Kedelai
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Kompas.com, Selasa (5/1/2021), kedelai impor Indonesia paling banyak di pasok dari Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam itu memang eksportir kedelai terbesar dunia.
Tren impor kedelai mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2010 impor kedelai Indonesia sebanyak 1,74 juta ton hingga di 2016 menjadi sebanyak 2,26 juta ton.
Pada 2016, lima negara pemasok kedelai impor terbesar yakni AS sebanyak 2,23 juta ton, Argentina 7.498 ton, Kanada 7.404 ton, Malaysia 5.647 ton, dan Uruguay 2.727 ton.
Lalu di 2017 impor kedelai menjadi sebesar 2,67 juta ton. Terbesar dari AS sebanyak 2,63 juta ton, Kanada 12.104 ton, Malaysia 9.505 ton, Argentina 5.000 ton, dan Uruguay 2.568 ton.
Meski demikian, impor kedelai sempat turun di 2018 menjadi 2,58 juta ton. Terbanyak impor dari AS sebesar 2,52 juta ton, Kanada 54.531 ton, Malaysia 10.413 ton, Perancis 126 ton, dan China 11 ton.
Pada 2019, impor kedelai kembali naik menjadi 2,67 juta ton. Lagi-lagi terbanyak dari AS yakni 2,51 juta ton, Kanada 128.911 ton, Brazil 18.900 ton, Malaysia 8.683 ton, dan Perancis 231 ton.
Sementara pada tahun lalu, hingga akhir Oktober 2020 Indonesia sudah impor kedelai sebanyak 2,11 juta ton. Nilai transaksinya sebesar 842,7 juta dollar AS atau sekitar Rp 11,79 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dollar AS).
Baca juga: Mentan Sebut Pengembangan Kedelai Lokal Sulit Dilakukan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.