Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Terus Merugi, Krakatau Steel Dapat Suntikan APBN Rp 2,2 Triliun

Kompas.com - 06/01/2021, 07:28 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah menerima dana APBN lewat skema investasi pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 2,2 triliun pada 30 Desember 2020 lalu.

Perolehan dana ini diterima setelah ditandatanganinya perjanjian penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) pada tanggal 28 Desember 2020 antara Krakatau Steel dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai pelaksana investasi pemerintah.

"Dana OWK ini adalah amanah dan kepercayaan yang harus kami kawal dengan sebaik-baiknya dan Krakatau Steel berkomitmen untuk terus menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku dalam penggunaan dana OWK tersebut," ujar Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangan resminya sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (6/1/2021).

Ia mengatakan dukungan investasi pemerintah melalui program PEN pada Krakatau Steel akan memberikan fleksibilitas dalam meningkatkan pasokan bahan baku pada industri hilir dan industri pengguna baja nasional. Hal ini juga membantu dalam membendung derasnya impor baja yang masuk ke Indonesia.

Baca juga: Setelah 50 Tahun, Krakatau Steel Ganti Logo Baru

"Dengan dana OWK ini, Krakatau Steel dapat mengantisipasi peningkatan permintaan baja dalam negeri pasca membaiknya perekonomian nasional yang diperkirakan akan kembali normal pada Kuartal III 2021," kata dia.

Krakatau Steel mengapresiasi berbagai langkah strategis yang telah diambil pemerintah agar dapat terus menjaga perekonomian nasional, terutama dengan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional dalam mendukung sistem mitigasi penyelamatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Kami berharap bahwa stimulus investasi pemerintah yang diperoleh mampu memberikan dampak positif terhadap penguatan industri baja dari hulu hingga hilir, serta berdampak pada pergerakan laju pertumbuhan ekonomi nasional," kata Silmy.

Disampaikan, penerimaan dana OWK selanjutnya akan diterima Krakatau Steel pada Desember 2021 sebesar Rp 800 miliar, sehingga total dana OWK yang diterima Krakatau Steel sebesar Rp 3 triliun.

Baca juga: Bisnis Krakatau Steel, BUMN Baja tapi Jadi Developer Rumah Tipe 52

Kembali merugi

Dikutip dari Kontan, dalam laporan terbarunya, PT Krakatau Steel Tbk membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai 27,39 juta dollar AS hingga kuartal III-2020.

Walau masih mencetak rugi, namun realisasi ini masih lebih baik dari rugi bersih di periode yang sama tahun lalu yang mencapai 211,91 juta dollar AS.

Per 30 September 2020, emiten produsen baja ini juga mengalami penurunan pendapatan. Tercatat, pendapat KRAS menurun 10,85 persen secara tahunan, dari 1,05 miliar dollar AS menjadi 938,79 juta dollar AS.

Secara rinci, pendapatan KRAS masih didominasi oleh penjualan produk baja di pasar dalam negeri, yakni 740,78 juta dollar AS dan penjualan baja ke pasar ekspor senilai 41,86 juta dollar AS.

Baca juga: 8 Tahun Merugi, Krakatau Steel Akhirnya Cetak Laba Rp 1,07 Triliun

KRAS juga mencatatkan pendapatan dari segmen lain, seperti real estat dan perhotelan senilai 17,36 juta dollar AS, rekayasa dan konstruksi senilai 18,70 juta dollar AS, Jasa pengelolaan pelabuhan senilai 56,69 juta dollar AS, dan pendapatan dari jasa lainnya senilai 63,37 juta dollar AS.

Di sisi lain, emiten baja milik negara ini membukukan penurunan beban. Beban pokok pendapatan misalnya, menurun 17 persen secara tahunan menjadi 826,43 juta dollar AS dari sebelumnya 995,35 juta dollar AS.

Beban operasi juga menurun cukup signifikan sebesar 40,88 persen, dari sebelumnya 149,86 juta dollar AS menjadi 88,58 juta dollar AS pada kuartal ketiga 2020.

Pendapatan operasi lainnya milik KRAS juga mengalami kenaikan, dari 13,86 juta dollar AS menjadi 49,54 juta dollar AS.

Baca juga: Pencairan Dana Talangan untuk Garuda dan Krakatau Steel Tunggu RUPS

Alhasil, KRAS membukukan laba operasi sebesar 72,67 juta dollar AS dari sebelumnya masih mencatatkan rugi operasi senilai 90,12 juta dollar AS.

Per 30 September 2020, jumlah aset KRAS sebesar 3,22 miliar dollar AS, yang terdiri atas liabilitas senilai 2,80 juta dollar AS dan ekuitas senilai 412,77 juta dollar AS.

Adapun jumlah kas dan setara kas KRAS per 30 September 2020 senilai 99,70 juta dollar AS, menurun dari posisi per 31 Desember 2019 yang mencapai 130.25 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com