Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Bertahan di Zona Hijau

Kompas.com - 06/01/2021, 09:44 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (6/1/2021).

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.145,31 atau naik 7,9 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.137,34.

Sebanyak 215 saham melaju di zona hijau dan 108 saham di zona merah. Sedangkan 165 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,81 triliun dengan volume 1,83 miliar saham.

Baca juga: IHSG Masih Andalkan Distribusi Vaksin Covid-19, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis Artha Sekuritas Dennis Christoper mengatakan, pendistribusian vaksin Covid-19 masih menjadi sentimen positf bagi pergerakn IHSG hari ini. Namun, investor masih mengamati varian baru virus Covid-19 dan kenaikan kasus yang terus terjadi.

“IHSG diprediksi menguat, didorong oleh optimisme setelah pendistribusian vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia. Meskipun begitu, kekhawatiran akan varian Covid-19 baru serta peningkatan jumlah kasus baru masih menjadi perhatian,” kata Dennis dalam rekomendasinya.

Sementara Bursa Asia pagi ini mayoritas merah, dengan penurunan indeks Nikkei 0,31 persen, Hang Seng Hong Kong 0,2 persen, dan indeks Strait Times 0,02 persen. Sedangkan indeks Shanghai Komposit menguat 0,21 persen.

Adapun Wall Street pagi tadi ditutup menghijau dengan kenaikan indeks acuan saham teknologi Nasdaq 0,95 persen, S&P 500 menguat 0,71 persen, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 0,55 persen.

Baca juga: Marak Influencer Saham, BEI Ingatkan Potensi Tuntutan Hukum dari Follower

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat tipis pada pasar spot, Rabu (6/1/2021).

Melansir Bloomberg, pada pukul 09.16 WIB rupiah berada pada level Rp 13.912 per dollar AS atau menguat 2 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 13.914 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, meskipun menguat pada pagi ini, namun kenaikan kasus Covid-19 menjadi kekhawatiran pasar dan mendorong pelemahan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar AS, termasuk rupiah.

“Rupiah mungkin masih bergerak melemah hari ini mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dollar AS karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus Covid-19,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Selain itu, pasar juga menantikan hasil pemilu ulang di Georgia untuk memilih wakil Senat negara bagian AS tersebut. Hal ini membuat investor sementara waktu parkir di aset aman, yakni dollar AS sampai hasil pemilu tersebut keluar.

Hasil pemilu ini sangat penting untuk menentukan partai mana yang memegang kendali di Senat AS. Bila demokrat memegang kendali di Senat, ini akan membantu pekerjaan Presiden terpilih Joe Biden dan bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 13.900 per dollar AS sampai dengan Rp 13.980 per dollar AS.

Baca juga: Tak Mampu Bangkit, Rupiah Melemah di Akhir Sesi Perdagangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com