Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2021, Emas Masih Jadi Instrumen Investasi yang Menjanjikan

Kompas.com - 06/01/2021, 15:31 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Awal tahun menjadi momentum tepat bagi masyarakat untuk mengatur kembali keuangan pribadi maupun keluarga.

Apalagi di tengah pandemi yang belum mereda, masyarakat ditantang untuk makin bijak dalam mengatur pengeluaran dan memanfaatkan peluang berinvestasi.

Bagi masyarakat yang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah saja dan punya dana lebih karena bonus atau tabungan tidak terpakai untuk liburan, bisa menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi.

Baca juga: Mau Investasi Emas di Tahun Ini? Simak Proyeksi Pergerakan Harganya

Daripada uang bonus tersebut menguap begitu saja untuk hal-hal yang tidak perlu, lebih baik jika digunakan untuk investasi masa depan.

Lalu, investasi apakah yang menguntungkan, mudah dilakukan dan aman?

CEO dan Co-Founder Pluang Claudia Kolonas mengatakan, investasi emas masih sangat menjanjikan karena tren kenaikan harga emas diprediksi masih akan berlanjut.

Hal itu berdasarkan proyeksi dari sejumlah ekonom maupun analis.

“Bahkan, analis Goldman Sachs memproyeksikan harga emas tahun depan bisa mencapai 2.300 dollar AS per troy ounce, yang berarti potensi keuntungan lebih dari 20 persen dari sekarang. Ini saat yang tepat, terlebih dengan adanya berbagai aplikasi dan platform digital yang menawarkan investasi emas secara mudah dan aman,” ujar Claudia dalam siaran persnya, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Tren Harga Emas yang Menguat Diproyeksi Belum Surut

Menurut Claudia, berdasarkan kondisi seperti itu, dan prospek ke depan, maka investasi emas bisa menjadi pilihan.

Emas disebut sebagai instrumen safe haven karena dianggap sebagai investasi paling aman dan bisa menjadi alat lindung nilai di saat krisis.

Hal itu karena nilainya yang relatif stabil dan bersifat likuid, atau mudah dijual-belikan.

Dia juga menyebutkan, tidak heran jika sejak pandemi merebak, banyak investor dan juga bank sentral berbagai negara yang memborong logam mulia, sehingga harganya terus meroket.

"Di Indonesia saja, harga emas Aneka Tambang sepanjang tahun 2020 telah naik lebih dari 25 persen," ucap dia.

Baca juga: Naik Rp 6.000, Ini Daftar Harga Emas Antam 0,5 Gram hingga 1 Kg

Memahami kebutuhan dan peluang terkait dengan investasi emas tersebut, CEO dan Co-Founder DANA Vince Iswara, mengatakan, DANA telah mengembangkan fitur DANA eMAS sebagai solusi bagi masyarakat yang ingin menabung atau berinvestasi emas secara mudah, aman dan terjangkau.

“Lewat fitur DANA eMAS di dompet digital DANA, pengguna bisa membeli emas mulai dari 0,01 gram atau kurang dari Rp 10.000 secara langsung tanpa biaya tambahan,” terang Vince.

Dia menjelaskan, dengan berinvestasi emas lewat DANA eMAS, masyarakat tidak perlu repot-repot untuk melakukan transaksi yang mengharuskan adanya pertemuan fisik dengan penjual. Cukup dari rumah dan lewat dompet digital DANA yang terpasang di smartphonenya.

Selain turut mendorong budaya menabung dan berinvestasi secara aman, mudah, dan berorientasi pada prospek jangka panjang, kehadiran fitur DANA eMAS adalah wujud komitmen kuat DANA dalam turut meningkatkan inklusi keuangan di kalangan masyarakat serta makin memasyarakatkan manfaat teknologi digital untuk produktivitas, kompetensi, efektivitas dan gaya hidup yang makin baik.

Baca juga: Rincian Terbaru Harga Emas Batangan 24 Karat di Pegadaian

Terkait dengan investasi emas ini, kata dia, masyarakat juga tak perlu khawatir, sebab semua transaksi tercatat di lembaga otoritas yang berwenang, yaitu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Selain itu, emas fisik yang disimpan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com