Oleh: Hilmma Hermawan, Zamralita, Rita Markus Idulfilastri
BUKAN waktu yang mudah bagi industri minyak dan gas (migas) untuk bisa bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda saat ini.
Namun demikian, dalam era new normal, perusahaan harus terus berkarya untuk mewujudkan visinya.
Di saat bersamaan dengan pandemi, perusahaan juga harus menghadapi penurunan harga minyak dunia yang melemahkan bisnis migas.
Baca juga: Kiat Menjaga Keterikatan Perusahaan dan Karyawan selama Pandemi
Ke depan tantangan yang dihadapi semakin besar, yaitu tuntutan bagi perusahaan untuk dengan cepat beradaptasi terhadap segala perubahan.
Tantangan yang dihadapi industri migas menjadi tugas penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan daya saing karyawan mereka.
Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan segenap sumber daya manusia (SDM) yang mengelola seluruh kegiatan dalam organisasi untuk mencapai tujuannya.
SDM merupakan faktor yang berharga dan diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan pada kinerja organisasi.
Kinerja individual karyawan menjadi penentu tercapainya kinerja organisasi. Peningkatan kinerja individual karyawan menjadi perhatian bagi perusahaan.
Upaya peningkatan kinerja individual karyawan, dapat dilakukan melalui berbagai faktor, salah satunya modal psikologis.
Hubungan modal psikologi dan gairah kerja merupakan hubungan sebab akibat, seorang yang mampu mengenali modal psikologis yang dimilikinya, maka dengan sendirinya akan berakibat pada meningkatnya gairah kerja (Idulfilastri et al, 2020).
Modal psikologis merupakan salah satu pandangan yang muncul akibat adanya kebutuhan pada praktisi dalam organisasi untuk menemukan pendekatan baru dalam praktik psikologis di ranah pekerjaan.
Pendekatan psikologis negatif dirasa terlalu membuat para pekerja hanya mencoba untuk memenuhi kebutuhan pribadinya saja dan melalui pendekatan psikologis negatif tersebut hanya menyelesaikan permasalahan jangka pendek saja (Luthan et al, 2007).
Optimisme yang merupakan salah satu dimensi modal psikologis yang merupakan suatu cara menginterpretasi kejadian positif oleh individu yang digunakan dalam menjelaskan kejadian yang baik maupun yang buruk.
Menurut Seligman (2006), karakteristik orang yang pesimistis adalah mereka cenderung meyakini peristiwa buruk akan berlangsung lama dan akan merusak segala sesuatunya yang telah mereka lakukan dan hal tersebut merupakan kesalahan mereka sendiri.