Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Pengetatan Pembatasan Sosial Diperlukan untuk Kepastian Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 07/01/2021, 11:47 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom menilai keputusan pemerintah memperketat pembatasan sosial di wilayah Jawa dan Bali adalah hal yang dibutuhkan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, pengetatan pembatasan sosial memang akan berdampak pada perekonomian, tapi hal itu akan memberikan kepastian untuk pemulihan ekonomi kedepannya.

Lantaran, dengan pengetatan diharapkan pandemi semakin terkendali karena kasus penularan yang menurun, sehingga memberikan kepastian dan perekonomian pun bisa kembali digenjot.

Baca juga: Pembatasan Sosial Diperketat, Ojol Minta Tetap Diperbolehkan Angkut Penumpang

"Daripada kita tidak ada kepastian dan kapan bisa pulih. Karena kalau tidak ada kepastian, ekonomi pun akan sangat sulit untuk pulih dan normal kembali," ujar Tauhid kepada Kompas.com, Kamis (7/1/2021).

Meski demikian, lanjutnya, pelaksanaan pengetatan harus dibarengi pengawasan dan ketegasan pemerintah untuk mendisiplinkan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Ini agar pengetatatan memberikan hasil yang optimal.

Selain itu, perlu dibarengi juga dengan perbaikan identifikasi dan pelacakan kontak (contact tracing) pasien Covid-19, sehingga penanganan bisa segera dilakukan. Tauhid bilang, dalam hal ini pemerintah belum maksimal.

Tauhid menilai, pelaksanaan PSBB kali ini akan lebih menantang bagi pemerintah, sebab sebagian besar masyarakat sudah mencapai titik bosan atau merasa sulit jika hanya berdiam di rumah. Termasuk pula dalam menerapkan protokol kesehatan di tempat umum.

Sehingga memang diperlukan tindakan tegas atau sanksi bagi pihak-pihak yang melanggar ketentuan agar PSBB bisa berjalan efektif.

Baca juga: Diduga Penipu, Rekening Grab Toko Diblokir BCA

Senada, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, penurunan kasus Covid-19 harus menjadi prioritas dalam penanganan pandemi. Dengan demikian ekonomi pun bisa pulih.

Menurutnya, kebijakan kali ini tentu akan berdampak pada perekonomian nasional, tapi tidak signifikan.

"Dampaknya (pada ekonomi) lebih menahan proses pemulihan yang sedang kita upayakan. Tapi pengetatan ini memang kita butuhkan," kata dia.

Ia menekankan, dalam pelaksanaannya, PSBB harus diikuti dengan ketegasan pemerintah dan kedisplinan masyarakat. Jika tidak pengetatan akan sia-sia, kasus akan tetap bertambah dan pemulihan ekonomi justru lebih terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com