Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2021, 15:33 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga aset kripto atau cryptocurrency Bitcoin terus mengalami penguatan. Pada sesi perdagangan hari ini, Kamis (7/1/2021), satu keping Bitcoin dihargai Rp 500 juta, level tertingginya sepanjang sejarah.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, secara tahunan atau year on year (yoy), harga Bitcoin telah menguat lebih dari 400 persen. Menurut dia, hal ini menjadi sinyal positif bagi para investor Bitcoin.

“Sekarang 2 Bitcoin sudah setara Rp 1 miliar. Ini merupakan kabar gembira bagi member Indodax yang menyimpan Bitcoin. Bagi member yang menyimpan lebih 2 Bitcoin, mereka sudah menjadi miliarder,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis. 

Baca juga: JPMorgan Proyeksi Harga Bitcoin Bisa Tembus Rp 2 Miliar

Lebih lanjut Oscar menilai, Bitcoin menjadi menarik karena pasokannya yang terbatas dan dapat dilacak peredaran maupun suplainya dengan teknologi blockchain.

Selain itu, sampai saat ini sudah terdapat sekitar 18,5 juta keping Bitcoin yang ditambang dari 21 juta keping yang diciptakan.

“Jika suplai atau pasokan aset tersebut terbatas dan permintaannya terus meningkat, maka harganya akan terus naik juga. Ini diibaratkan seperti barang langka yang ingin banyak dimiliki orang. Tentu saja, harganya meningkat,” ujar Oscar.

Meskipun saat ini harganya sudah sangat tinggi, Oscar menyebutkan, Bitcoin masih bisa dimiliki oleh siapa saja. Indodax disebut Oscar melayani pembelian Bitcoin dengan pecahan desimal hingga pecahan terkecil Rp 10.000.

“Bitcoin dan token crypto dapat ditransaksikan dalam desimal sehingga dapat dibeli hanya Rp10 ribu juga menjadi daya tarik Bitcoin yang lebih unggul dibandingkan aset-aset lainnya,” katanya.

Adapun alasan kenaikan Bitcoin kali ini, masih sama dengan sentimen-sentimen sebelumnya. Permintaan yang masif menjadi faktor utama karena pemahaman orang mengenai Bitcoin terus meningkat. Orang-orang percaya Bitcoin sebagai aset safe haven dan nilai lindung inflasi yang baik.

Ditambah lagi dengan beberapa pembelian dari perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat dan seluruh dunia, seperti Tudor Investment Corp, Square Inc, Microstrategy, dan lain-lain. Selain itu, perusahaan keuangan, Paypal, juga menyediakan fitur pembayaran dengan aset kripto.

Begitu juga dengan perusahaan-perusahaan keuangan dan perbankan di Amerika Serikat yang diperbolehkan mengelola aset kripto, termasuk Bitcoin.

“Momen-momen ini terjadi di sepanjang tahun 2020. Karena momen tersebut membuat permintaan secara masif. Tingginya permintaan membuat harga Bitcoin terus meningkat. Karena salah satu faktor peningkatan harga Bitcoin adalah permintaan atau demand and supply atau pasokan,” ucap Oscar.

Baca juga: Meroket Lagi, Kini Harga Bitcoin Tembus Rp 500 Juta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com