JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mendorong stabilisasi harga dan pasokan kedelai di pasaran dengan menggandeng importir serta perajin tempe dan tahu.
Kini, kedelai pun dijual seharga Rp 8.500 per kilogram.
Hal itu berdasarkan kesepakatan bersama antara Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) dan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo).
Baca juga: Sederet Negara yang Jadi Pemasok Kedelai Impor Terbanyak ke Indonesia
Seperti diketahui, sebagian besar pasokan kedelai dalam negeri berasal dari impor.
Alhasil, kenaikan harga yang terjadi pasar global turut mempengaruhi harga di dalam negeri.
Sebelumnya, harga kedelai mencapai Rp 9.300- Rp 9.600 per kilogram.
Mahalnya kedelai yang merupakan bahan baku tempe dan tahu pun sempat dikeluhkan perajin.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, gerakan operasi pasar dilakukan untuk komoditas kedelai dalam 100 hari ke depan guna menekan harga yang tinggi.
Baca juga: Muhammadiyah Desak Pemerintah Tindak Spekulan Kedelai
Ini disetujui oleh importir dan perajin.
"Kita berharap 100 hari kondisi (harga kedelai) dinormalkan. Dengan hal ini maka harganya sudah Rp 8.500 per kilogram," ujar Syahrul di wilayah produksi tahu-tempe Semanan, Jakarta, Kamis (7/1/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.