"Kami hanya fasilitasi importir dan perajin tahu-tempe, dan kesepakatannya lakukan gerakan stabilisasi pasokan dan harga dalam jangka waktu 100 hari ke depan," ujar Agung.
Menurut Agung, evaluasi berkala akan dilakukan setiap bulan selama 100 hari ke depan.
Ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan pasokan kedelai dalam negeri, termasuk juga pergerakan harganya mengingat tahu-tempe merupakan pangan yang cukup digemari masyarakat.
Baca juga: Kedelai Impor Jadi Kegaduhan Nasional, Mentan: Ini Pelajaran untuk Kita Semua
Di sisi lain, lanjut Agung, kedua pihak juga menyepakati dalam gerakan stabilisasi ini penyaluran kedelai dilakukan langsung dari importir ke perajin.
Sehingga bisa memotong rantai pasok dan menjaga kestabilan harga kedelai.
"Ini untuk bisa menjaga Rp 8.500 per kilogram, mudah-mudahan ini bisa dilakukan dalam 100 hari, dan kami juga akan lakukan evaluasi," pungkas Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.