"Saat ini memang belum terlihat secara kinerja namun prospek ke depan cukup menjanjikan di era energi bersih," kata Lanjar kepada Kompas.com.
Lanjar menyebut, penguatan saham didorong oleh dua faktor.
Pertama, adanya strategi pemerintah yang hendak menutup semua ekspor nikel ore.
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 10.000
Hal ini berpotensi membuat Indonesia jadi produsen nikel terbesar di dunia.
Kedua, minat Indonesia dalam pengembangan mobil listrik dari hulu hingga hilir.
Akibatnya, investor dunia bisa datang berbondong-bondong menyampaikan rasa tertariknya andil dalam proyek tersebut.
Sebut saja Tesla, produsen mobil listrik asal AS itu rencananya bakal datang ke Indonesia pada Januari 2021 untuk membicarakan peluang-peluang potensial.
"Salah satu orang terkaya di dunia yakni Elon Musk founder Tesla memuji Indonesia dalam tweet-nya, menjadi sinyal minat investor asing untuk kembali investasi. Tentu akan menambah pundi-pundi pendapatan ANTM ke depan," pungkasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan