Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia Diperkirakan Hanya Tumbuh 4,8 Persen pada 2021, Tahun Depan 6 Persen

Kompas.com - 08/01/2021, 11:42 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2021.

Pada Oktober lalu, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia bakal tumbuh di kisaran 6,1 persen.

Namun, pada awal tahun ini, IMF memperkirakan laju perekonomian Indonesia akan tumbh di kisaran 4,8 persen.

Baca juga: IMF Proyeksi 3 Negara Bakal Pulih Penuh pada 2021, Termasuk Indonesia

Proyeksi IMF tersebut pun lebih rendah dari target pemerintah di kisaran 5 persen. Sementara tahun 2022 mendatang, perekonomian diperkirakan tumbuh 6 persen.

"Outlook tahun ini positif. Didukung oleh rebound yang terjadi pad aparuh kedua tahun 2020, PDB (Produk Domestik Bruto) diperkirakan akan tumbuh 4,8 persen tahun 2021 dan 6 persen di 2022, didukung oleh kebijakan yang kuat, termasuk rencana distribusi vaksin Covid-19 serta kondisi perekonomian dan keuangan global yang membaik," jelas IMF dalam laporannya seperti dikutip oleh Kompas.com, Jumat (8/1/2021).

Namun demikian, iklim perekonomian dan keuangan tahun ini masih diliputi ketidakpastian. Sebab, meski proses distribusi vaksin tahap awal memberikan dampak positif, tetapi bila ditunda, dapat menyebabkan pandemi lebih berlarut sehingga menjadi risiko yang memperlambat pemulihan ekonomi.

IMF menilai, untuk mendukung proses pemulihan yang terjadi, kebijakan yang akomodatif menjadi sangat penting.

Baca juga: Pembatasan Kegiatan di Jawa-Bali, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2021 Bisa Negatif?

Menurut IMF, dalam jangka menengah pemerintah perlu melakukan pemulihan kernagka kebijakan makro, salah satunya dengan mengembalikan defisit APBN di kisaran 3 persen terhadap PDB.

"Strategi fiskal terperinci yang didukung oleh langkah-langkah peningkatan pendapatan akan membantu dalam mengelola proses penyeimbangan," jelas IMF.

IMF menilai kebijakan fiskal yang dirancang pemerintah pada tahun 2021 ini bisa mendorong proses pemulihan ekonomi.

Sebab, pemerintah juga meneruskan belanja-belanja yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi pada tahun 2020 lalu.

"Anggaran 2021 merealokasi sumber daya anggaran dan potensi tambahan (dari anggaran tahun lalu) untuk meningkatkan pengeluaran dalam jumlah tinggi, terutama investasi publik," jelas IMF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com