Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Nikel Bakal Mengkilap di Tahun 2021, Saham ANTM, TINS, dan INCO Bisa Dilirik

Kompas.com - 08/01/2021, 17:17 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sektor pertambangan diproyeksikan akan semakin melejit di tahun kerbau logam ini. Hal ini terjadi akibat trend mobil listrik dengan menggunakan bahan bakar baterai nikel, mendorong kenaikan permintaan nikel.

Sejak akhir tahun 2020 hingga Kamis (7/1/2021), harga nikel di bursa berjangka, London Metal Exchange (LME) naik 8,4 persen. Hari ini nikel berada pada level 17.929 per metric ton (MT).

Kenaikan harga nikel juga mendorng kenaikan harga saham pertambangan, seperti saham PT Aneka Tambang (ANTM), PT Timah (TINS) dan PT Vale Indonesia (INCO). Kemarin, harga saham ANTM melesat 17,12 persen pada level 2.600. Demikian juga dengan saham TINS yang kemarin meroket 13,08 persen di level 1.815, saham INCO juga melesat 13,36 persen di level 6.575.

Baca juga: Operasi Pusat Perbelanjaan Dibatasi, Pengusaha: Selama Ini Mal Bukan Klaster Pandemi

“Saham pertambangan lumayan semuanya. Yang sangat dekat dengan nikel itu, ANTM dan TINS sudah terbang. Saham mining lainnya masih potensial juga,” kata Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono kepada Kompas.com (8/1/2021).

Wahyu mengatakan, meningkatnya permintaan untuk baterai dan baja tahan karat mendorong harga logam dasar lebih tinggi. Nikel yang tersedia untuk baterai lithium ion dapat mengalami defisit lebih cepat.

Nantinya, baterai logam akan diburu meskipun saat ada pandemi Covid-19 yang masih belum usai. Hadirnya mobil listrik juga akan memicu perebutan nikel dan kobalt secara global.

Baca juga: PLN Pastikan Tarif Listrik Tak Akan Naik di Awal 2021

“Kalau bicara masa depan nikel dan Timah, itu mungkin akan jadi seperti "the new gold" kali ya,” kata Wahyu.

Pada September 2019, harga nikel sempat menyentuh 18.842 dollar AS per MT. Pada kuartal pertama tahun 2021, Wahyu memproyeksikan harga nikel menguat menembus level 18.000 hingga 20.000 dollar AS per MT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com