Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meroket 3 Kali Lipat Lebih, Ini Rincian Harga Saham ANTM dalam 3 Bulan

Kompas.com - 09/01/2021, 10:11 WIB
Muhammad Idris

Penulis

  • Tanggal 27: Rp 1.055
  • Tanggal 26: Rp 1.060
  • Tanggal 23: Rp 1.085
  • Tanggal 22: Rp 1.085
  • Tanggal 21: Rp 1.100
  • Tanggal 20: Rp 1.035
  • Tanggal 19: Rp 1.055
  • Tanggal 16: Rp 940
  • Tanggal 15: Rp 935
  • Tanggal 14: Rp 955
  • Tanggal 13: Rp 765
  • Tanggal 12: Rp 780
  • Tanggal 9: Rp 765
  • Tanggal 8: Rp 720

Dipicu sentimen mobil listrik

Sebagai informasi, saat ini harga saham ANTM sedang berada dalam tren naik. Hal ini terjadi lantaran saham tambang plat merah ini mendapat sentimen dari demand nikel yang besar untuk pembuatan mobil listrik.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, ANTM saham mendapat sentimen positif dari demand nikel yang besar untuk penggunaan baterai mobil listrik dan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Baca juga: Jadi Andalan Kaesang, Seberapa Cuan Saham Antam?

“ANTM mendapat sentimen positif terkait rencana penggunaan baterai mobil listrik dan energi terbarukan, penguatan harga komoditas nikel dan juga sentimen dari pembentukan Indonesia Baterry Holding (IBH) oleh ANTM dan BUMN lainnya,” kata Hendriko kepada Kompas.com.

Hendriko juga mengatakan, rencana perusahaan mobil listrik Tesla milik miliarder Elon Musk yang akan memarkirkan investasi mobil listrik di dalam negeri juga menjadi sentimen pegerakan ANTM kian berkilau.

“Secara technical ANTM sudah tidak memiliki resisten karena telah mencapai all time high dan dapat mengikuti trend naik ANTM dalam melakukan trading,” jelas Hendriko.

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji merekomendasikan investor untuk melakukan hold atau tahan saham ANTM, dengan target harga saham Rp 2.880 per saham.

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Dia mengatakan, pergerakan saham ANTM terdorong oleh beberapa sentimen diantaranya euphoria masuknya investor asing untuk pengembangan mobil listrik.

“Sentimen pergerakan saham ANTM antara lain, euforia masuknya para pelaku investor (asing) yang berkomitmen mengembangkan pabrik baterai listrik untuk electric vehicle, stimulus fiskal dari pemerintah, hilirisasi industri, kenaikan harga komoditas, dan naiknya kinerja fundamental perusahaan di tahun ini,” jelas Nafan.

Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas berkomentar, strategi pemerintah menutup semua ekspor nikel yang belum diolah menjadi langkah awal menjadikan indonesia produsen nikel terbesar di dunia.

Ditambah lagi, pujian Elon Musk yang merupakan bos Tesla kepada Indonesia dan adanya Holding Indonesia Battery.

Baca juga: Permintaan Nikel Melonjak, Begini Prospek Saham ANTM yang Diramal Kaesang Bakal Cuan

“Hal ini menjadi signal minat investor asing untuk kembali invest di Indonesia. Tentu ini akan menambah pundi-pundi pendapatan saham ANTM ke depan. Saat ini memang belum terlihat secara kinerja namun prospek ke depan cukup menjanjikan di era energy bersih,” jelas Lanjar.

Lanjar mengatakan, berdasarkan indikator stochastic bergerak pada area jenuh beli, dan berdasarkan indikator RSI masuk pada momentum yang cukup mahal jangka pendek.

Sehingga bagi yang takut kehilangan momentum bisa hold namun bagi yang ingin mencari harga terbaik dapat sell on strength terlebih dahulu untuk “amankan keuntungan” dengan level stop-loss, apabila break out support di level 2.550.

“Secara teknikal ANTM saham overbought setelah overshoot resistance pivot fibonacci 261,8 persen di level 2.550. Harga saat ini telah mencapai kisaran target flag pattern dan untuk investasi jangka panjang sangat berprospek,” ungkap Lanjar.

Baca juga: Deretan Influencer yang Main Saham, dari Anak Presiden hingga Ustaz

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com