"Semoga masyarakat bisa dengan sabar menjalani pembatasan kegiatan dan sekaligus mematuhi protokol kesehatan. Inilah harga yang harus dibayar," tulis Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang. (Baca selengkapnya)
3. Work From Destination, antara Harapan dan Kenyataan
Konsep yang diwacanakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno tentang work from destination (WFD) sesungguh menarik.
Seperti yang pernah Kompasianer Widi Kurniawan pada akhir tahun 2020, misalnya.
Ia dan beberapa rekan kerja menyambangi Bandung untuk menyelesaikan pekerjaannya agar tercipta suasana baru dan menghilangkan kepenatan akibat pandemi.
Namun, tulis Kompasianer Widi Kurniawan, tentu saja kegiatan WFD ini tidak mudah dilakukan dan tidak selalu enak seperti yang dibayangkan.
"Faktor pertama yang mesti dipertimbangkan adalah ketersediaan biaya atau anggaran," lanjutnya. (Baca selengkapnya)
4. Kiat Mengemudi Aman di Jalan Tol Saat Terjebak Hujan Deras
Cuaca yang kini sulit ditebak terkadang membuat kita mesti lebih hati-hati dalam berkendara, apalagi hujan yang turun langsung deras.
Sudah begitu ditambah angin kencang dan kilatan petir di langit. Ini berakibat jarak pandang menjadi pendek.
Kompasianer Jose Hasibuan juga sempat mengalami itu, lalu pilihan pertamanya adalah berhenti di tempat aman sambil menunggu hujan sedikit reda.
"Jika tidak dengan kewaspadaan tinggi, hal-hal ini dapat menjadi pemicu kecelakaan di jalan tol," tulis Kompasianer Jose Hasibuan.
Berikut 5 tip yang dapat dilakukan jika berada dalam kondisi tersebut. (Baca selengkapnya)
5. Kelor, Sehatkan dan Berdayakan Masyarakat Lombok Utara
Bagaimana kamu mengenal tanaman kelor? Apakah kamu percaya bahwa tanaman tersebut bisa mengusir roh halus, melepas kesaktian, bahkan menangkal guna-guna sekaligus digunakan sebagai jimat?
Dalam biji kelor, tulis Kompasianer Akhlis Purnomo seperti dikutip dari penelitian yang pernah dilakukan American Chemical Society, ternyata terkandung bahan alami yang bisa menjernihkan dan memurnikan air.
Selain itu, pengalaman yang didapat Kompasianer Akhlis Purnomo ini ditambah ketika berkemsempatan datang ke Lombok Utara.
"Orang masih beranggapan sayur kelor itu untuk orang yang tingkat ekonominya menengah ke bawah padahal kelor mengandung banyak nutrisi," ucap Mawar, warga Lombok Utara yang ditemuinya. (Baca selengkapnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.