Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesi I Ditutup Menguat, IHSG Kembali ke Level Sebelum Pandemi Covid-19

Kompas.com - 11/01/2021, 12:41 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada penutupan perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/1/2021).

Melansir RTI, IHSG sesi I ditutup pada level 6.338,84 atau menguat 81,01 poin (1,29 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya, 6.257,83.

Sebanyak 222 saham melaju di zona hijau dan 254 saham di zona merah. Sedangkan 149 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 13,11 triliun dengan volume 20,6 miliar saham.

Baca juga: Akankah IHSG Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Dengan level tersebut, berarti IHSG sudah kembali ke posisi sebelum pandemi Covid-19. Bahkan melebihinya. Meski belum ke level tertinggi ke posis 6.600-an yang dicapai pada 2018.

Dalam setahun terakhir IHSG berhasil menguat 6,9 persen, atau secara Year to Date (YtD) menguat 2,51 persen, setelah Januari tahun 2020 atau sebelum pandemi IHSG di level 6.329,31.

Pemulihan juga terjadi di pasar modal di beberapa negara lainnya.

Di Bursa Asia, indeks Nikkei (N225) dalam setahun mengalami kenaikan 16,9 persen, atau secata YtD menguat 3,2 persen, dan berada di level 28.139,02. Sebelum Covid-19, indeks Nikkei berada di antara level 22.345 sampai dengan 24.276,96.

Indeks Komposit Shanghai(SSEC) juga dalam setahun mengalami kenaikan 19,35 persen atau secara YtD naik 1,6 persen di level 3.452,3. Sebelum Covid-19, indeks acuan pasar saham China ini berada pada kisaran 2.965,51 sampai dengan 3.118,18.

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) secara tahunan menguat 0,69 persen, sementara secara YtD menguat 2,15 persen di level 28.063,6. Sementara sebelum pandemi Covid-19 HSI berada di level 27.829,7 sampai dengan 29.056,41.

Baca juga: Marak Influencer Promosikan Saham, Ini Untung dan Ruginya

Berbeda dengan indeks Strait Times Singapura (STI) yang meskipun secara YtD mengalami kenaikan 4,4 persen namun, secara tahunan melemah 7,4 persen di level 2.986,69. Sementara sebelum pandemi Covid-19, STI berada pada kisaran level 3.106,43 sampai dengan 3.281,03.

Hal serupa juga terjadi di Wall Street.  Di pasar saham AS ini, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) secara tahunan mengalami penguatan 8,9 persen dan secara YtD menguat 2,8 persen di level 31.097,97. Pada Januari 2020, DJIA berada pada level kisaran 29.013,62.

S&P 500 juga menunjukkan penguatan. Secara tahunan naik 18,38 persen dan secara YtD menguat 3,35 persen di level 3.824,68. Di awal tahun 2020, S&P 500 berada di kisaran level 3.295,58.

Demikian halnya dengan indeks Nasdaq yang secara tahunan mengalami penguatan 47,57 persend an secara YtD mengalami kenaikan 3,9 persen di level 13.201,98. Di awal tahun 2020, Nasdaq berada di kisaran 8.974,43 hingga 10.031,32.

Baca juga: IHSG Terus Melaju, Bagaimana Rupiah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com