Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jengkel Tiap Tahun Subsidi Pupuk Rp 33 Triliun, Jokowi: Tapi Hasilnya Apa?

Kompas.com - 11/01/2021, 16:23 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti program subsidi pupuk yang dilakukan setiap tahunnya, tetapi hasil yang diberikan tidak signifikan.

Tiap tahun pemerintah gelontorkan Rp 33 triliun untuk subsidi pupuk.

Menurut dia, hal ini menunjukkan ada yang salah dalam penyaluran subsidi pupuk.

Baca juga: Mentan Geram Masalah Klasik Kelangkaan Pupuk Terus Berulang

"Setahun subsidi pupuk Rp 33 triliun, tapi return-nya apa? Kita beri subsidi pupuk, tapi kembalinya ke kita apa? Apakah produksi jadi melompat naik? Ini Rp 33 triliun, saya tanya kembaliannya apa?" ujar Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 yang ditayangkan secara virtual, Senin (11/1/2021).

"(Program) pupuk ini sudah berapa lama? Kalau 10 tahun berarti sudah Rp 330 triliun. Ini angka yang besar sekali," sambung dia.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk segera melakukan evaluasi terhadap program subisidi pupuk tersebut agar berjalan efektif.

"Kalau tiap tahun kita keluarkan subsidi pupuk sebesar itu, kemudian tidak ada lompatan di sisi produksinya, artinya ada yang salah, ada yang enggak bener disitu," kata dia.

"Artinya tolong ini dievaluasi, saya sudah berkali-kali meminta ini," imbuh Jokowi.

Baca juga: Awal 2021, Pupuk Indonesia Siapkan 1,25 Juta Ton Pupuk Bersubsidi

Menurut Jokowi, peningkatan produktivitas pertanian tak hanya soal ketersediaan pupuk, tetapi perlu dibarengi sistem pertanian yang maju.

Ia mengatakan, tak bisa lagi menggunakan teknik pertanian yang konvensional.

Oleh sebab itu, perlu terobosan dengan membangun kawasan pertanian yang economic scale, yakni areal tanam yang luas dan bersistem modern.

Hal itu yang akan diwujudkan melalui pembangunan food estate.

Dengan demikian, bisa menekan biaya pokok produksi, dibarengi dengan hasil pertanian yang maksimal.

"Pembangunan pertanian yang harus kita tuju, skalanya luas dan tekknologi dipakai betul, sehingga harga pokok produksinya bisa bersaing dengan komoditas dari negara-negara lain," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com