Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Radar Kaesang, Saham ELSA Diprediksi Menguat Jangka Pendek-Menengah

Kompas.com - 12/01/2021, 16:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah saham perusahaan produsen nikel dan emas, PT Aneka Tambang Tbk, kini saham PT Elnusa Tbk (ELSA) masuk radar putra Presiden RI, Joko Widodo.

Kaesang yang memperkenalkan analisanya, Sangmology, memproyeksi saham emiten minyak dan gas itu mampu terbang Rp 550.

Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, saham Elnusa memang berpotensi menguat dalam jangka pendek hingga menengah.

Baca juga: IHSG Dibayangi Profit Taking, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Penguatan tak lain disebabkan oleh harga minyak yang menjadi sentimen positif bagi emiten bersandi saham ELSA itu.

"Lebih dikarenakan kenaikan harga minyak menjadi sentimen positif kenaikan harga ELSA. Potensi penguatan jangka pendek hingga menengah bisa terjadi," kata Sukarno kepada Kompas.com, Selasa (12/1/2021).

Proyeksinya hampir mirip dengan Kaesang. Sukarno memprediksi saham bisa bergerak ke level Rp 540 per lembar saham bila ada rally lanjutan ke posisi bullish.

"Untuk saat ini harga koreksi kecil dan bisa lanjut rally jika kembali bullish, dengan resistance atau TP terdekat di 540," ungkap Sukarno.

Adapun Kaesang berpendapat, saham ELSA bisa menguat karena ada katalis dari pemerintah, yakni 5 paket stimulus fiskal di kegiatan usaha hulu migas jangka pendek dan jangka panjang.

Baca juga: Jadi Andalan Kaesang, Seberapa Cuan Saham Antam?

Belum lagi, pemerintah ingin mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari. Dua katalis ini mampu mengerek saham ELSA ke posisi yang lebih tinggi.

Melalui akun Twitternya, Kaesang menyebut Elnusa masih mampu mencatatkan laba Rp 187 miliar di kuartal III 2020 saat pandemi Covid-19. Padahal di periode yang saham, perusahaan induknya masih mencatat kerugian.

"PBV 0,7x ini masih sangat murah untuk perusahaan sekelas perusahaan ini, jika dihargai sesuai nilai buku, harga sahamnya bisa 550," kicau @kaesangp beberapa waktu lalu.

Namun, mengutip data RTI, harga saham anak usaha Pertamina itu ditutup melemah pada perdagangan bursa hari ini.

Harga saham ditutup pada level 472 per lembar saham, menurun 12 poin atau -2,48 persen.

Baca juga: Permintaan Nikel Melonjak, Begini Prospek Saham ANTM yang Diramal Kaesang Bakal Cuan

Pada 5 Januari 2021, saham pun ditutup di zona merah pada level 354. Kendati demikian, harganya sudah terkerek 53,25 persen secara year to date (ytd).

Pada perdagangan di hari sebelumnya, saham bergerak di zona hijau pada level 484, menguat 60 poin atau 14,15 persen.

Adapun volume saham yang diperdagangkan mencapai 370,06 juta dengan nilai transaksi sebesar 174,91 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com