Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Suram Boeing Masih Berlanjut

Kompas.com - 13/01/2021, 08:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

SEATTLE, KOMPAS.com - Pabrikan pesawat asal AS, Boeing, masih berada di tahun-tahun suram. Usai tertimpa musibah akibat kecelakaan pesawat di Indonesia dan Ethiopia, kini pesanan pesawat pun banyak yang batal.

Mengutip Channel News Asia, Rabu (13/1/2021), pesanan yang dibatalkan yakni 105 pesawat jet tipe MAX dan 2 pesawat tipe 787. Jumlahnya tidak termasuk keputusan Alaska Airlines untuk membeli 23 jet Max lagi. Dengan begitu, pembeli sudah membatalkan pesanan sekitar 641 jet tipe MAX.

Boeing pun menghapus kontrak simpanan 523 jet lain yang dianggap tidak mungkin dipenuhi ketika standar akuntansi yang lebih ketat diterapkan.

Baca juga: Jasa Raharja Telah Konfirmasi 42 Ahli Waris Korban Sriwijaya Air SJ 182

Pada tahun ini, jumlah kotor pesanan pesawat hanya 184 jet, turun sebesar 25 persen dibanding tahun 2019. Pemesanan ini adalah yang terendah sejak tahun 1994.

Padahal pada Desember 2020, Boeing menerima pesanan sebanyak 90 pesawat, termasuk pesanan dari maskapai Ryanair untuk 75 pesawat 737 MAX.

Tipe ini merupakan pesawat berbadan sempit terlaris yang dibeli usai Boeing kembali diperbolehkan beroperasi setelah 20 bulan lamanya terpaksa dikandangkan.

Boeing juga mendapat pesanan 7 pesawat jet tipe MAX dari pembeli tak dikenal dan 8 seri 777 freighters dari Deutsche Post AG DHL Express.

Baca juga: Mengenal Jenis Asuransi untuk Penumpang Pesawat

Adapun pengiriman pesawat Boeing ke seluruh dunia pada 2020 silam adalah 157 pengiriman, 60 persen lebih sedikit dibanding tahun 2019. Pengirimannya bahkan kurang dari 1/3 jika dibandingkan dengan saingannya, Airbus.

Data perusahaan menunjukkan, pengiriman pada tahun 2020 itu merupakan yang terendah dalam 43 tahun terakhir.

Secara keseluruhan sepanjang 2020, saingan Airbus itu mengirimkan total 157 pesawat, turun dari 380 pesawat pada 2019 dan 806 pesawat pada 2018 yang merupakan rekor bagi Boeing.

Sepanjang Desember 2020, perusahaan pembuat pesawat asal AS itu mengirimkan 39 pesawat, termasuk 27 jet 737 MAX, 1 pesawat patroli maritim P-8, dan 11 pesawat berbadan lebar.

Sebagai perbandingan, Airbus membukukan pengiriman sebanyak 566 jet pada tahun 2020. Besarnya angka pengiriman membuatnya tetap menjadi pabrikan pesawat terbesar di dunia, sebuah gelar yang dipegang Boeing dari tahun 2012 - 2018.

Meski begitu, pengiriman pesawat Airbus pada tahun 2020 turun 34 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Usai 20 bulan dikandangi, pengiriman pesawat Boeing tahun ini terhambat akibat pandemi Covid-19. Belum lagi adanya inspeksi intensif atas kekurangan produksi yang baru-baru ini terjadi.

Baca juga: Bos Kasino Sekaligus Sumber Donor Trump Meninggal Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com