Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Protokol Kesehatan Tetap Harus Dilaksanakan untuk Pulihkan Ekonomi

Kompas.com - 13/01/2021, 15:06 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, program vaksinasi Covid-19 yang sudah mulai dilaksanakan hari ini, Rabu (13/1/2021), dapat mempercepat pemulihan ekonomi.

Menurut dia, percepatan pemulihan ekonomi akan muncul seiring dengan berkurangnya angka penularan Covid-19.

"Vaksinasi Covid-19 ini penting untuk kita lakukan untuk memutus rantai penularan virus corona dan membeirkan perlindungan kesehatan kepada kita. Kesehatan, keamanan kepada kita semua masyarakat Indonesia, dan membantu percepatan pemulihan ekonomi," tutur Jokowi.

Baca juga: Korban Pesawat Sriwijaya Air Pakai Identitas Orang Lain, Apakah Berhak Dapat Santunan?

Meskipun demikian, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menilai, vaksinasi saja tidak cukup untuk menciptakan momentum percepetan perbaikan ekonomi nasional.

Pasalnya, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, diperlukan setidaknya 70 persen penduduk atau 180 juta jiwa yang telah disuntikan vaksin.

"Untuk itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama," katanya kepada Kompas.com.

Oleh karenanya, Piter mendorong pemerintah untuk tetap menegaskan pelaksanaan protokol kesehatan, selama program vaksinasi berjalan secara bertahap.

Baca juga: Vaksinasi Dimulai, Benarkah Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi?

Apabila selama pelaksanaan vaksinasi penerapan protokol kesehatan justru mengendor, maka jumlah penyebaran Covid-19 masih akan tetap tinggi, kemudian berimbas kepada diperketatnya pelaksanaan pembatasan sosial.

"Bila itu yang terjadi, pertumbuhan ekonomoi akan rendah. Target 5 persen sulit dicapai," katanya.

Piter meyakini, jika program vaksinasi dapat berjalan dengan cepat dan protokol kesehatan tetap dilaskanakan, momentum percepatan pemulihan ekonomi akan muncul.

"Kedisiplinan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan masih menentukan," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com