Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firdaus Putra, HC
Komite Eksekutif ICCI

Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Sekretaris Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) dan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Wonder Woman, WhatsApp, dan Koperasi

Kompas.com - 13/01/2021, 16:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Firdaus Putra, HC

ANDA sudah menonton Wonder Woman 1984? Bila Anda jeli film itu sedang mencibir koperasi, lho.

Spiderman punya musuh Oscorp Industries. Lalu Robocop musuhnya Omni Corp. Banyak superhero dikisahkan melawan korporasi swasta besar, yang tamak, rakus dan sewenang-wenang.

Beda dengan itu, Diana Prince bermusuhan dengan Maxwell Lord, pemilik Black Gold Cooperative. Ya, Koperasi Emas Hitam, perusahaan kilang minyak.

Dalam satu sesi, Maxwell Lord mengiklankan perusahaannya di teve, "Dari masyarakat, untuk masyarakat". Persis, itu klaim koperasi, "Dari, oleh dan untuk anggota". Di sini koperasi menjadi musuh, yang membuat kekacauan di berbagai negara. Timur Tengah, sampai Amerika, begitu ceritanya.

Tahun 1984 sebagai judul bukan kebetulan belaka. Itu penanda bingkai meta-narasi yang dihadirkan. Semua orang tahu 1984 berasosiasi dengan novel George Orwell "1984", yang mengkritik kolektivisme dan totalitarisme rezim Stalin.

Dalam novel itu, "Bung Besar", yang senantiasa mengawasi digambarkan lewat upaya Max Lord untuk merengkuh masyarakat sedunia via siaran langsung satelit Amerika.

Mari berandai-andai, bilamana sutradara adalah Orwellian, gagasan apa yang hendak ditawarkan lewat film itu?

Boleh jadi ia tengah menggambarkan bahwa ideologi atau utopia soal kesejahteraan bersama, yang digambarkan dengan Dream Stone, adalah berbahaya. Bukan hanya itu, hasilkan kekacauan. Termasuk gagasan kolektivisme, dan tentu saja, koperasi beririsan di dalamnya.

Interteks dalam film ini menarik. Perlu connecting the dots untuk membacanya. Lalu seberapa sahih meta-narasi yang disuguhkan? Reminder apa yang bisa kita dapatkan?

Baca juga: Gal Gadot Menangis Pertama Kali Menonton Film Wonder Woman 1984

Bung Besar

Narasi Orwell soal adanya Big Brother yang menyeru, "Bung Besar Mengawasi Saudara" itu relevan sampai sekarang. Dalam novel itu Bung Besar beroperasi lewat partai dan negara totaliter. Bung Besar melakukan pengawasan intensif bagaimana orang harus berperilaku, bahkan berpikir. Orwell mengisahkan adanya "Kementerian Kebenaran" dan "Polisi Pikiran".

Di era spatkapitalismus atawa kapitalisme lanjut, nampaknya Bung Besar telah bangkit lewat platform-platform digital semacam media sosial. Cara kerjanya dengan merekam berbagai aktivitas dan jejak digital pengguna selama online. Shoshana Zuboff (2019) menyebutnya sebagai kapitalisme pengawasan (surveillance capitalism).

Hal itu terkonfirmasi lewat kasus terkini dan masih berlangsung, ramainya netizen migrasi dari Whatsapp ke Telegram dan Signal. Whatsapp akan mengubah kebijakan privacy per 8 Februari, dengan mengirim data pengguna dan aktivitasnya ke Facebook, direspons negatif. Sederhana, pengguna yang jumlahnya ratusan juta itu tak ingin diawasi.

Sebenarnya bukan sekedar diawasi, melainkan diserap seluruh jejak digitalnya menjadi sebuah big data yang lalu diolah menjadi peluang-peluang bisnis. Di sini Facebook nampaknya yang bertindak untuk mengolah big data itu.

Tak hanya netizen, beberapa pemerintah secara resmi juga mengutuk tindakan Whastapp. Otoritas Turki menginstruksikan warganya untuk #deletewhatsapp. Bahkan Presiden Erdogan dikabarkan membuang aplikasi itu dari ponselnya. Yang lain seperti pemerintah Jerman, memberi sinyal sama. Mereka tak ingin diawasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com